Resep dari Dapur Tempo: Cerita Sulitnya Menembus Kamp WNI Eks ISIS

Minggu, 7 Maret 2021 09:37 WIB

Suasana pengungsian WNI eks ISIS di Al-Hawl, Suriah, 23 Mei 2019. TEMPO/Hussein Abri Dongoram

TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis Politik dan Hukum Majalah Tempo Hussein Abri Dongoran harus bertemu dengan pejabat Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pada pertengahan Mei 2019. Sebab, Ia harus mendapatkan izin dari pasukan ini untuk bisa meliput WNI eks ISIS yang berada di kamp di Raqqah, Suriah.

"Ini sangat menantang sekali buat saya," kata Hussein dalam Talkshow Kecap Dapur dalam perayaan 50 Tahun Tempo di Jakarta, Sabtu, 6 Maret 2021.

Untuk meliput ke Suriah, Hussein masuk lewat Iraq. Sebab saat itu, kata dia, negara seperti Turki sudah menutup akses perbatasan mereka dengan Suriah.

Setelah mengurus visa selama 2 bulan di Jakarta, Hussein pun akhirnya bisa berangkat ke lokasi. Ia mengatakan, strateginya dalam liputan tersebut adalah yang penting bisa masuk dulu ke Suriah.

Meski demikian, Hussein tetap khawatir kalau-kalau paspor-nya akan dapat cap Suriah dan membuatnya tidak bisa pulang ke tanah air. Saat itu, pemerintah Indonesia memang menseleksi ketat penduduk yang baru kembali dari Suriah.

Baca: Resep dari Dapur Tempo: Wartawan Harus Paham Peta Konflik

Advertising
Advertising

Tapi ternyata, Hussein hanya diberi selembar kertas saja untuk bisa masuk ke Suriah. Kala itu, Hussein bertemu dengan Mustafa Bali, juru bicara SDF. Kepada Mustafa, Hussein menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan para simpatisan ISIS asal Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Hussein melobi Mustafa dengan kopi saset asal Indonesia dan dua bungkus rokok kretek. “Anda harus mencoba ini, khas Indonesia,” kata Hussein seperti dikutip dari salah satu tulisan di Majalah Tempo edisi 15 Juni 2019 berjudul Abon Sapi di Tenda Pengungsi.

Mustafa lalu memerintahkan anak buahnya menyeduh kopi. Setelah isapan pertama rokok kretek, Mustafa tersenyum. “Rasanya seperti siwak,” ucapnya. Lalu kopi yang datang pun diseruputnya. “Enak, langsung manis,” ujarnya dengan senyum yang masih tipis.

Kopi saset dan rokok inilah yang akhirnya membuka jalan bagi Hussein. Hingga akhirnya, Hussein dapat izin dan bisa melintas ke Raqqah yang merupakan ibu kota ISIS.

Lalu, Hussein masuk ke pengungsian Al-Hawl, kamp terbesar di timur laut Suriah, dan bertemu WNI eks ISIS. Total, Ia menghabiskan 9 hari di Suriah, sebelumnya akhirnya kembali ke Indonesia. Cerita liputan ini kemudian diterbitkan dalam laporan Majalah Tempo edisi 15 Juni 2019 yang bertajuk Nestapa di Negeri Syam.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

17 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

1 hari lalu

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

7 hari lalu

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

Tempo menggelar pelatihan jurnalisme konstruktif atau constructive journalism selama tiga hari sejak Ahad, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Tempo Minta Dewan Pers Tegur Bahlil karena Tak Cerminkan Itikad Baik Narasumber Berita

31 hari lalu

Tempo Minta Dewan Pers Tegur Bahlil karena Tak Cerminkan Itikad Baik Narasumber Berita

Tempo menilai respons Bahlil tak mencerminkan itikad baik narasumber berita dan pejabat publik atas penyelesaian sengketa pers.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

31 hari lalu

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

Sastrawan Yudhistira Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa 2 April 2024 di RSUD Bekasi. Ini karya dan penghargaan yang diterimanya.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

32 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya