SBY: Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat Masih Ada

Reporter

Adam Prireza

Kamis, 25 Februari 2021 04:56 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kontemplasi di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin malam, 9 September 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menyebut pihak-pihak yang terlibat dalam gerakan pendongkelan partainya masih bergerak di lapangan secara sembunyi-sembunyi. Informasi tersebut, kata SBY, ia dapat dari pimpinan Partai Demokrat dan kadernya di daerah.

“Segelintir kader dan mantan kader pelaku GPK PD (gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat) itu masih bergerak di lapangan. Sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan. Berarti gerakan ini masih ada,” ujar dia dalam video yang ditayangkan melalui akun YouTube Partai Demokrat, Rabu, 24 Februari 2021.

Menurut SBY, gerakan tersebut tak lagi mengincar para Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ataupun Dewan Perwakilan Cabang (DPC). Mereka, lanjut SBY, mengincar siapapun dengan iming-iming sejumlah imbalan dan janji yang menggiurkan.

SBY mensinyalir ada kemungkinan gerakan tersebut menghasut dan mengadu domba antar pimpinan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat dengan para ketua DPD dan DPC. “Dengan memainkan isu bahwa dalam Musba dan Muscab mendatang mereka akan diganti. Sesuatu yang tidak benar adanya,” kata SBY.

Presiden Indonesia ke-6 itu juga membantah elektabilitas partainya tengah jeblok. Ia mengatakan berdasarkan sejumlah lembaga survei, elektabilitas Partai Demokrat justru terus meningkat. SBY merasa isu tersebut diduga diembuskan oleh gerakan pendongkelan, bahwa Partai Demokrat tengah dalam kondisi hancur lebur.

“Mana ada orang yang mau mengambil alih Partai Demokrat jika memang kondisi partai kita benar-benar hancur lebur,” tutur SBY.

Dalam perkara perkara ini, Demokrat sebelumnya menyebut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko hendak menggalang kekuatan untuk mendongkel Agus Harimurti Yudhoyono dari kursi ketua umum. Moeldoko membantah. Dia menyebut isu yang dilontarkan Demokrat itu adalah masalah internal partai. SBY mengatakan keterlibatan aktif dari Moeldoko dalam gerakan pendongkelan itu nyata, berdasarkan laporan dan kesaksian sejumlah kader Partai Demokrat yang merasa dijebak.

Menurut SBY, gerakan itu melibatkan unsur di luar partai yang ia dirikan. “Unsur eksternal itu, paling tidak, adalah seorang pejabat penting di pemerintahan,” ucap dia.

SBY pun meminta para kadernya agar tak termakan isu miring tentang Partai Demokrat. Bahkan, untuk mengatasi hal ini, ia mengatakan sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai yang sudah tidak aktif dalam kegiatan sehari-hari sejak kongres tahun 2020 lalu mesti turun gunung.

ADAM PRIREZA

Baca juga: Ada Upaya Pendongkelan di Demokrat, SBY: Bagai Halilintar di Siang Bolong

Berita terkait

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

3 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

12 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

14 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

15 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

17 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

18 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

1 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

1 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

1 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya