Lapor Covid-19 Nilai Vaksin Mandiri Menyalahi Prinsip Kesetaraan dan Keadilan

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 16 Februari 2021 20:11 WIB

Seorang tenaga kesehatan memperlihatkan kartu vaksinasi COVID-19 usai mengikuti vaksinasi tahap pertama di Puskesmas Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat 29 Januari 2021. Kabupaten Kabupaten Madiun menerima sebanyak 2.340 dosis vaksin COVID-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan guna pencegahan penularan COVID-19. ANTARA FOTO/Siswowidodo

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Lapor Covid19 Irma Hidayana menilai program vaksin mandiri menyalahi prinsip kesetaraan dan keadilan. Progam vaksin Covid-19 ini dianggap bisa menimbulkan ketimpangan di tengah masyarakat.

"Karena perusahaan atau sektor swasta itu kalau dibolehin vaksin mandiri, artinya akses vaksin ini hanya ditentukan afiliasi dengan kemampuan ekonomi/perusahaan swasta, bukan ditentukan oleh risiko paparan infeksi Covid-19. Ini menyalahi prinsip kesetaraan dan keadilan," ujar Irma dalam diskusi daring, Selasa, 16 Februari 2021.

Adapun pemerintah sudah memberi berbagai dukungan terhadap rencana vaksinasi Covid-19 secara mandiri. Dukungan terhadap program vaksinasi gotong royong itu tercermin dalam Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Peraturan yang diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pekan lalu itu membolehkan perusahaan swasta lokal ataupun asing menjadi penyedia vaksin, asalkan ditunjuk Menteri Kesehatan. Pemerintah akan bertanggung jawab atas aspek keamanan, mutu, dan efikasi ataupun imunogenisitas vaksin yang disediakan perusahaan swasta. Juga kejadian ikutan pasca-imunisasi imunisasi(KIPI).

Irma mempertanyakan keterlibatan swasta dalam program vaksinasi Covid-19. Ia menilai swasta mempunyai keterbatasan dan kemampuan di proses vaksinasi. Dari studi atau catatan Lapor Covid-19, pelaksanaan vaksinasi oleh swasta cakupannya sangat minim.

Advertising
Advertising

"Mereka biasanya hanya mencakup perkotaan. Apalagi yang bukan bergerak di bidang kesehatan, mereka tidak memiliki kecakapan, track record yang baik, dan skill untuk menjalani vaksinasi mandiri," ujar Irma.

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

13 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

15 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

47 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

1 Februari 2024

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

Pengamat BUMN dari UI, Toto Pranoto, mengatakan kondisi PT Indofarma yang merugi bisa berdampak pada kinerja induk perusahaannya, yaitu Bio Farma.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya