MPI Usul Penguatan Kebijakan Afirmasi Perempuan di RUU Pemilu

Reporter

Friski Riana

Jumat, 5 Februari 2021 19:04 WIB

Anggota DPR RI saat mengikuti Rapat Paripurna ke-12 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Maju Perempuan Indonesia (MPI), Titi Anggraini, mengusulkan sejumlah langkah penguatan kebijakan afirmasi perempuan dalam revisi UU Pemilu atau RUU Pemilu. "Dari fakta, tidak ada penguatan sejak pemilu 2009 terkait kebijakan afirmasi perempuan di pemilu," kata Titi dalam diskusi Menjamin Penguatan Kebijakan Afirmasi Melalui UU Pemilu, Jumat, 5 Februari 2021.

Pertama, Titi mengusulkan adanya pengalokasian dana negara untuk memfasilitasi kampanye perempuan melalui iklan di media massa cetak atau elektronik dan alat peraga minimal 30 persen bagi caleg perempuan di tiap partai politik.

"Karena akses pada penjangkauan publik itu salah satu kendala besar di dalam keterpilihan perempuan di pemilu kita," katanya.

Kedua, pengalokasian sekurang-kurangnya 30 persen dana negara untuk partai politik yang berhasil meraih kursi legislatif dan diperoleh secara rutin tiap tahunnya (bantuan keuangan negara untuk parpol atau Banpol), untuk kegiatan pemberdayaan politik perempuan. Misalnya, pendidikan politik dan kaderisasi untuk menyiapkan kader perempuan politik yang siap berkontestasi di pemilu.

Ketiga, komposisi penyelenggara pemilu wajib memuat minimal 30 persen keterwakilan perempuan. Titi menilai hal ini penting karena kerap ditemukan di berbagai daerah yang penyelenggara pemilunya tidak ada perempuan. "Sekarang di KPU kita punya 1 perempuan, Bawaslu 1, DKPP juga 1. Beberapa provinsi bahkan tidak ada anggota perempuannya," ujarnya.

Advertising
Advertising

Keempat, pemberlakuan sistem pencalonan selang seling perempuan dan laki-laki atau penempatan perempuan pada nomor urut 1 di paling sedikit 30 persen daerah pemilihan.

Kelima, syarat pemilih hanya satu standar, yaitu berusia 17 tahun pada hari pemungutan suara dibuktikan dengan kepemilikan KTP elektronik. Pada poin ini, Titi mengatakan bahwa pemberlakuan syarat kawin dalam UU Pemilu saat ini menjadi tidak lazim.

"Mungkin 1-2 negara yang memberlakukan syarat kawin dan kita salah satu dari sangat sedikit negara itu. Jadi usulan kami diberlakukan 1 syarat standar, yaitu usia 17 tahun," katanya.

Wacana revisi UU Pemilu atau RUU Pemilu tengah ramai dibahas oleh DPR. Sejauh ini sikap seluruh fraksi terbelah atas rencana tersebut.

Baca juga: Partai Gelora: Ambang Batas Parlemen 4 Persen Paling Pas untuk Seleksi Partai

FRISKI RIANA

Berita terkait

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

9 jam lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

10 jam lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

11 jam lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

12 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

14 jam lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

14 jam lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

21 jam lalu

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

Penyerahan DP4 ini dilakukan secara simbolis oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

KPU Jakarta Buka Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Berikut Jadwal dan Syaratnya

1 hari lalu

KPU Jakarta Buka Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Berikut Jadwal dan Syaratnya

KPU kabupaten/kota Sejakarta resmi membuka pendaftaran bagi petugas Panitia Pemungutan Suara alias PPS pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

1 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

1 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya