Moeldoko: SBY Pernah Jadi Atasan Saya, Senior yang Sangat Saya Hormati

Kamis, 4 Februari 2021 01:37 WIB

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko melambaikan tangan sebelum memberi keterangan pers di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta-Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko sangat menghormati mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Menurut mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia itu, sikap hormatnya pada SBY yang juga seniornya di Akademi Militer itu tak pernah berubah.

"Beliau pernah atasan saya, senior saya yang sangat saya hormati. Saya respect kepada beliau, jadi enggak ada yang berubah," kata Moeldoko dalam konferensi pers di rumahnya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Februari 2021. Hal ini disampaikan Moeldoko saat dikonfirmasi apakah dirinya bertemu dengan SBY belum lama ini.

Mengaku tak bertemu presiden keenam itu, Moeldoko juga menyatakan belum ada rencana untuk menemui SBY seusai ramai isu dirinya disebut hendak mendongkel kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulung SBY, di Partai Demokrat. Moeldoko telah membantah isu tersebut dan menilai tak ada masalah dengan AHY maupun SBY.

"Saya enggak ngerti ya, menurut saya enggak apa-apa. Bagi saya sih enggak ada apa-apa," ujar Moeldoko.

Di mata sejumlah kader Demokrat, Moeldoko dipandang sebagai jenderal tak berbudi. Lulusan Akademi Militer 1981 ini menjadi Panglima TNI saat SBY menjabat presiden. Moeldoko menjabat sejak 2013 hingga pensiun di usia 58 tahun pada 2015.

Politikus Demokrat Rachland Nashidik mengatakan SBY hanya mengelus dada saat mendengar informasi adanya upaya pendongkelan Demokrat yang melibatkan Moeldoko. Meski begitu, kata Rachland, SBY kini lebih banyak mendengarkan. Adapun urusan partai ditangani langsung oleh Ketua Umum Demokrat AHY.

"Pak SBY itu sudah madeg pandito," kata Rachland kepada Tempo, Rabu, 3 Februari 2021, kemudian melanjutkan seraya terkekeh. "Pak SBY banyak berzikir sekarang."

SBY pun disebut pernah tak nyaman dengan Moeldoko. Menjelang kongres Demokrat pada 2015, kata Rachland, Moeldoko pernah menemui SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, masih dengan seragam TNI lengkap.

Menurut Rachland, Moeldoko menyampaikan kepada SBY agar mengangkat kembali Marzuki Alie sebagai sekretaris jenderal Demokrat. Marzuki Alie pernah menjadi sekjen Demokrat pada 2005 hingga 2010 di era ketua umum Hadi Utomo (almarhum).

Rachland menilai peristiwa itu menunjukkan bahwa Moeldoko tidak memiliki political correctness. Tindakan seorang Panglima TNI mengurusi internal partai politik dinilai sangat tak tepat. "Pak SBY kaget, apa urusannya Panglima TNI mengurusi politik," kata Rachland.

Dalam konferensi persnya, Moeldoko mengaku tak ingat pernah menemui SBY untuk menyodorkan nama Marzuki Alie. "Udah lupa, 2015, yang jelas-jelas aja lah," kata Moeldoko.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca juga: Cerita Kader Demokrat Bertemu Moeldoko di Hotel Rasuna Jakarta

Berita terkait

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

7 jam lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

7 jam lalu

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.

Baca Selengkapnya

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

7 jam lalu

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

Setiap kabinet pemerintahan Indonesia mempunyai jumlah menteri relatif berbeda, mulai Gus Dur Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Dukung Prabowo Tambah Kementerian

1 hari lalu

Alasan Demokrat Dukung Prabowo Tambah Kementerian

Menurut Demokrat selama penambahan kementerian oleh Prabowo Subianto untuk mengurus rakyat lebih banyak, maka menjadi kebijakan yang baik.

Baca Selengkapnya

Ditinggal Demokrat dan PPP di Pilkada Depok, PKS: Dipersilakan

1 hari lalu

Ditinggal Demokrat dan PPP di Pilkada Depok, PKS: Dipersilakan

PKS pernah membangun koalisi bersama Demokrat dan PPP di Pilkada Depok 2020.

Baca Selengkapnya

Demokrat Ungkap Alasan Tidak Satu Perahu Lagi dengan PKS di Pilkada Depok 2024

2 hari lalu

Demokrat Ungkap Alasan Tidak Satu Perahu Lagi dengan PKS di Pilkada Depok 2024

Ketua DPC Partai Demokrat Depok Edi Sitorus mengungkapkan alasan tidak lagi satu perahu dengan PKS pada Pilkada Depok 2024

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

2 hari lalu

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

Yoyok Sukawi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang ke Partai Demokrat di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

2 hari lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

3 hari lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya