KBRI Riyadh Catat Selamatkan Hak Uang WNI Hingga Rp 22 M

Reporter

Egi Adyatama

Jumat, 29 Januari 2021 12:03 WIB

Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel (berpeci hitam), dalam acara World Franchise Exhibition 2019 di Arab Saudi. Foto: dok KRBI Riyadh

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI Riyadh di Arab Saudi menyatakan upaya perlindungan dan pelayanan WNI dan pekerja migran Indonesia terus dilakukan sepanjang pandemi Covid-19. Salah satunya adalah menyelamatkan hak-hak keuangan pekerja migran.

Duta Besar RI Riyadh Agus Maftuh Abegebriel mengatakan sepanjang masa pandemi Covid-19 pada 2020, KBRI Riyadh berhasil menyelamatkan hak-hak keuangan mencapai SAR 6,2 juta atau setara Rp 22,8 milyar. Hak-hak finansial tersebut terdiri antara lain dari gaji yang awalnya tidak dibayarkan, uang diyat, serta asuransi yang berhasil diperjuangkan dan dicairkan.

"Jargon yang selalu saya tekankan kepada para pasukan di KBRI adalah bahwa kami datang untuk melayani bukan dilayani," kata Agus Maftuh dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 29 Januari 2021.

Di luar itu, Agus mengatakan KBRI juga memberikan bantuan dan pendampingan hukum bagi 14 warga negara Indonesia (WNI) yang tersandung kasus pidana berat atau HPC (high profile cases). Mulai dari kasus pembunuhan maupun sihir. Baik para WNI tersebut tertuduh sebagai pelaku atau terpidana maupun sebagai korban.

Ia mengatakan jumlah WNI atau pekerja migran Indonesia (PMI) yang kasusnya berhasil ditangani sebanyak 1.757 orang. Di antaranya adalah 660 PMI yang berlindung di penampungan KBRI atau dikenal dengan istilah RUHAMA (Rumah Singgah Harapan Mandiri). Sedangkan sisanya sebanyak 1097 PMI adalah mereka yang berada di luar penampungan.

Advertising
Advertising

Para pekerja migran ini, disebut Agus, menghadapi permasalahan yang bermacam-macam. Ada yang habis kontrak namun tidak dipulangkan oleh majikan (205 kasus), datang ke Arab Saudi dengan visa ziarah/kunjungan lantas dipekerjakan dan terjadi perselisihan dengan majikannya (131 kasus).

Lalu PMI hilang dan tidak ada kabar berita (110 kasus), tidak betah bekerja (100 kasus), habis kontrak namun sisa gaji tidak dibayarkan (97 kasus), maupun PMI kabur dari majikan (594 kasus).

Agus juga mengatakan KBRI berhasil menyelesaikan masalah dan memulangkan 881 WNI/PMI, dengan rincian 640 orang dari penampungan/ruhama dan 241 dari luar penampungan. "Khusus pelayanan yang terkait langsung dengan permasalahan di masa pandemi Covid-19, KBRI melakukan tes PCR bagi sebanyak 233 WNI penghuni RUHAMA," kata Agus.

Adapun WNI yang mengalami kesulitan hidup dan terdampak secara ekonomi akibat pandemi, KBRI Riyadh menyalurkan bantuan sembako dengan jumlah penerima sebanyak 3.322 orang. Mereka terdiri dari 2.826 pekerja migran dan 496 pelajar/mahasiswa.

Baca juga: KBRI Riyadh Pulangkan WNI yang Bebas dari Ancaman Hukuman Mati

Berita terkait

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

4 jam lalu

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

Kementerian Luar Negeri menyebut korban dan pelaku dalam kasus kematian di Kamboja terlibat dalam bisnis judi online.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

6 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

16 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan adanya kasus WNI meninggal di Kamboja akibat kekerasan yang diduga dilakukan sesama WNI

Baca Selengkapnya

Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

18 jam lalu

Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

Kementerian Luar Negeri RI menyebut WNI yang masih ingin bertahan di Lebanon adalah mahasiswa dan pekerja migran.

Baca Selengkapnya

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

20 jam lalu

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.

Baca Selengkapnya

116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

20 jam lalu

116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

Sebanyak 116 WNI masih bertahan di Lebanon. Pemerintah telah berupaya mengevakuasi para WNI tersebut meski mereka memilih menetap di Lebanon.

Baca Selengkapnya

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

21 jam lalu

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

Kementerian Luar Negeri menyebut sebanyak 40 WNI sedang dievakuasi dari Lebanon dalam periode 2-3 Oktober lalu

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

1 hari lalu

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Sekitar 25 WNI Sudah Dievakuasi dari Lebanon

1 hari lalu

Sekitar 25 WNI Sudah Dievakuasi dari Lebanon

WNI yang sekarang sedang dievakuasi sudah berada dalam perjalanan menuju Indonesia.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel ke Lebanon, Kementerian Luar Negeri Prioritaskan Keselamatan WNI

3 hari lalu

Serangan Israel ke Lebanon, Kementerian Luar Negeri Prioritaskan Keselamatan WNI

Kementerian Luar Negeri RI mengkhawatirkan kondisi di Lebanon terkini dan mendesak agar seluruh pihak menahan diri.

Baca Selengkapnya