Erupsi Gunung Merapi, Warga Dievakuasi di 3 Barak Pengungsian

Kamis, 28 Januari 2021 10:03 WIB

Warga menaiki mobil menuju titik kumpul sementara SD Sanjaya Tritis, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 27 Januari 2021. Warga Turgo lereng Gunung Merapi melakukan evakuasi ke barak pengungsian Purwobinangun pasca terjadi erupsi yang mengarah ke barat daya hulu sungai Krasak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman menyatakan ada tiga titik evakuasi warga setelah erupsi Gunung Merapi sejak Rabu, 27 Januari 2021.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan menuturkan titik pertama adalah barak pengungsian Purwobinangun. "Yang kemarin itu dari Dusun Turgo 145 jiwa dievakuasi di barak pengungsian Purwobinangun, sebelahnya balai desa," kata Makwan kepada Tempo, Kamis, 28 Januari 2021.

Titik evakuasi kedua adalah barak pengungsian Plosokerep yang diisi 1 KK atau 10 jiwa dari Kelurahan Umbulharjo. Menurut Makwan, mereka melakukan evakuasi mandiri karena masih merasa khawatir dengan situasi Merapi. "Mereka baru menempati rumah di situ, sehingga belum pernah punya pengalaman dia," katanya.

Titik evakuasi berikutnya adalah barak pengungsian Glagaharjo yang sempat diisi 41 jiwa dari Kalitengah Lor. Makwan mengatakan, sebagian dari mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing dan tersisa 5 jiwa yang masih mengungsi di barak.

Kondisi para pengungsi saat ini juga dipastikan dalam keadaan sehat. Selain itu, banyak pihak ikut turun membantu evakuasi, seperti TNI, Polri, Basarnas, dan para relawan dalam memenuhi kebutuhan logistik di 3 titik evakuasi. "Langsung aktivasi dapur umum," katanya.

Advertising
Advertising

Makwan mengatakan, jika aktivitas Merapi sudah landai, para pengungsi bisa kembali ke rumahnya. Saat ini, ia masih menunggu laporan dari BPPTKG terkait kondisi Gunung Merapi saat ini.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Warga Sleman Dievakuasi

Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis bahwa Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran sedikitnya 14 kali. Jarak luncur guguran maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengatakan akibat awan panas dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan Boyolali kota. Ia meminta masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik tersebut.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau status Siaga dengan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer. Sementara apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius tiga km dari puncak.

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

20 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

21 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

3 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

5 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

5 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

7 hari lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

7 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

11 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya