Menkes Sebut Vaksinasi Massal Covid-19 Akan Berjalan Hingga Maret 2022

Sabtu, 23 Januari 2021 01:30 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (dua kiri) meninjau penanganan korban gempa di Rumah Sakit Regional Sulbar, Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu, 16 Januari 2021. ANTARA FOTO/Akbar Tado

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan strategi vaksinasi Covid-19 yang akan dikerjakannya selama 15 bulan, sejak Januari 2021 hingga Maret 2022.

Budi mengatakan vaksinasi menjadi satu dari dua tugas jangka pendek yang diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk dikerjakannya.

"Satu adalah melakukan vaksinasi dan yang kedua adalah mengatasi pandemi ini. Itu dua jangka pendek yang harus selesai," ujar Budi seperti dikutip dari kanal YouTube Pikiran Rakyat Media Network Suara Cimahi (PRMN SuCi) pada 22 Januari 2021.

Budi menyebut, ada tiga tahap dalam vaksinasi, yakni pengadaan, distribusi dan penyuntikan. Untuk pengadaan, ia menjelaskan Indonesia termasuk negara yang cepat mendapatkan vaksin. Sebab, sejak April 2020, ia yang saat itu menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan internasional dan multilateral agar Indonesia mendapatkan vaksin.

Alhasil, dari kebutuhan sekitar 426 juta dosis, telah disetujui sebanyak 325 juta dosis. "Dan kami punya opsi sekitar 300 jutaan lagi, jadi kami sudah punya secure production facility yang bisa diambil 600 juta," ujar Budi.

Advertising
Advertising

Baca juga: Menkes Gandeng Swasta untuk Distribusi Rantai Dingin Vaksin Covid-19

Lebih lanjut, Budi menuturkan, Indonesia telah bekerja sama dengan GAVI, afiliasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pengadaan vaksin Covid-19. Namun belum dapat dipastikan berapa jumlah vaksin Covid-19 dari GAVI yang akan didistribusikan ke Indonesia.

"GAVI ini afiliasi WHO, ini gratis, cuman angkanya belum pasti dosisnya goyang-goyang antara 18 juta sampai 100 juta dosis," ucap Budi.

Sementara pengadaan vaksin Covid-19 lainnya berasal dari Sinovac, Novavax, Astrazeneca, Pfizer, dan pengadaan vaksin dalam negeri yakni vaksin Merah Putih hasil pengembangan LBM Eijkman.

Budi menyebut, vaksinasi sudah mulai dilakukan pada Januari 2021 hingga Maret 2022. "Pak presiden minta 12 bulan tapi memang karena produksi terbatas, jadi bertahap," kata dia.

Vaksin Covid-19 yang saat ini sudah tersedia di Indonesia adalah hasil pengembangan Sinovac dari Cina "Nanti Astrazeneca dan Pfizer mungkin Maret-April akan jalan, kemudian Novavax itu Juni. Alhamdulilah Indonesia itu lumayan cepat pengadaannya," ujar Budi melanjutkan.

ANDITA RAHMA

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

7 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

10 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

3 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

7 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya