Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menerima ucapan selamat dari sejumlah Anggota DPR saat Rapat Paripurna ke-12 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021. Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1991 yang saat ini tengah menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta-Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan Kapolri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo memilik sejumlah tantangan yang tidak ringan. Salah satunya, menurunkan angka aduan masyarakat ke Komnas HAM terkait kepolisian.
“Saya kira tantangan Pak Listyo Sigit ke depan dan temen-teman kepolisian adalah bagaimana menurunkan angka aduan kepolisian ke Komnas HAM,” kata Beka dalam diskusi daring bertema Kapolri Baru Di Tengah Pandemi dan Mengawal Demokrasi, Jumat, 22 Januari 2021.
Menurut Beka, mengurangi pengadun ke Komnas HAM atas tindakan polisi menjadi salah satu tugas Listyo. Musababnya, hampir setiap tahun polisi adalah lembaga yang paling banyak diadukan ke Komnas HAM. Dia mengatakan memang ada kecenderungan jumlahnya terus berkurang setiap tahun, namun polisi selalu berada di peringkat teratas soal dugaan pelanggaran HAM.
“Karena hampir setiap tahun angkanya itu jadi peringkat pertama terus. Meskipun angkanya terus menurun, tapi tetap saja dia ada di peringkat pertama sebagai institusi yang paling banyak diadukan,” kata Beka.
Beka mengajak Listyo untuk melanjutkan kerja sama yang selama ini terjalin antara Komnas dengan kepolisian. Dia bilang saat ini setiap tahun Komnas HAM sudah melakukan pelatihan di sedikitnya empat Kepolisian Daerah.
Dia mengatakan selama ini Komnas dan polisi juga biasa bersama-sama melakukan bedah kasus. Bedah kasus bersama dilakukan untuk mencari solusi mengenai penyelesaian aduan kepada Komnas HAM. “Tradisi ini penting dan harus diperbesar skalanya,” kata dia.