Menkes Budi Gunadi: Kendala Vaksinasi Bukan Mekanisme tapi Ketersediaan Vaksin

Reporter

Antara

Sabtu, 9 Januari 2021 11:09 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sebelum melakukan pertemuan tertutup terkait tim khusus pengawasan vaksin Covid-19 dengan pimpinan KPK di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 8 Januari 2021. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kendala vaksinasi COVID-19 berada di ketersediaan vaksin, bukan terkait pelaksanaan pemberian vaksin.

"Pak Presiden mengharapkan 12 bulan, kami berencana dari awal 15 bulan. Isu yang paling utama sebenarnya bukan di kapasitas vaksinasi tapi di ketersediaan vaksin," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di gedung KPK Jakarta, Jumat 9 Januari 2021.

Budi Gunadi menyampaikan hal tersebut seusai pertemuan antara dirinya, Menteri BUMN Erick Thohir, dua pimpinan KPK Alexander Marwata dan Lili Pintauli Siregar, Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan serta sejumlah pejabat terkait lain seperti Irjen Kemenkes Murti Utami dan Dirut Bio Farma Honesti Basyir.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi meminta agar proses vaksinasi dipercepat hanya menjadi 12 bulan, padahal Budi Gunadi menyatakan waktu vaksinasi COVID-19 adalah 15 bulan.

Budi Gunadi mengaku sudah menghitung kapasitas vaksinasi dengan sejumlah metode, pertama dengan menghitung berdasarkan jumlah klinik, puskesmas dan rumah sakit.

Advertising
Advertising

"Kalau (fasilitas kesehatan) yang kecil bisa 100 suntikan per hari, yang besar 300 suntikan per hari. Kita hitung oh ternyata bisa 32 juta suntikan per bulan, artinya untuk (target) 181 juta orang harusnya 6-7 bulan selesai," ungkap Budi Gunadi.

Cara kedua adalah dengan menghitung berdasar jumlah vaksinator atau orang yang bisa menyuntik vaksin.

"Kita sekarang punya 30 ribu vaksinator, sekarang sedang dalam proses dilantik, masing-masing orang bisa antara 30- 40 suntikan per hari, 30 dikali 30 ribu vaksinator artinya 900 ribu orang per hari atau 27 juta orang per bulan, jadi untuk 181 juta (target yang disuntik) harusnya selesai dalam waktu 8 bulan," tambah Budi Gunadi.

Artinya yang jadi masalah tinggal jumlah vaksinnya saja.

"Kalau pak pres minta 12 bulan yang kami lakukan bagaimana menegosiasi supaya jumlah vaksin datang lebih cepat," ungkap Budi Gunadi.

Terkait pengadaan alat vaksinasi, menurut Budi Gunadi juga tidak semua dilakukan Kementerian kesehatan tapi didistribuskan ke masing-masing kepala dinas di provinsi untuk membeli peralatan sedangkan Kemenkes hanya mengirimkan vaksin.

"Jadi lebih desentralisasi, harusnya dengan demikian negosiasi korupsi skala besar harusnya bisa terhindari. Kita dibantu Kementerian BUMN semua vaksin ada 'barcodeny' sehingga nanti tahu siapa yang disuntik," tambah Budi Gunadi.

Terkait distribusi vaksin, menurut Budi, sudah ada 1,3 juta vaksin Sinovac yang didistribusikan dan sampai dengan baik terutama vaksin yang butuh penyimpanan dengan suhu 2-8 derajat celcius.

"Memang ada yang butus minus 70 derajat itu dari Pfizer tapi rencana kontraknya sampai di titik vaksinasi dan mereka menyanggupi asal ada airport," kata Budi Gunadi.

Pemerintah diketahui sudah mengonfirmasi pemesanan 329,5 juta dosis vaksin COVID-19 dari berbagai produsen.

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

2 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

4 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

9 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

22 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

25 hari lalu

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

Menkes mengatakan tiga masalah kesehatan berikut bisa muncul ketika pemudik terlalu memaksakan diri sehingga membahayakan keselamatan.

Baca Selengkapnya