Survei KPAI: 76,8 Persen Anak Gunakan Gawai di Luar Jam Belajar

Reporter

Friski Riana

Rabu, 6 Januari 2021 15:30 WIB

Sejumlah siswa SDN Marmoyo, mengerjakan tugas dengan berkelompok menggunakan gawai secara bergantian di rumah warga Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 8 Agustus 2020. Kondisi ini memaksa anak-anak yang tinggal di wilayah terpencil untuk berkumpul di rumah-rumah warga yang menyediakan akses internet melalui WiFi agar dapat mengakses pelajaran. Beberapa siswa ada yang bergantian memakai ponsel karena orang tua mereka tidak mampu membelikan gawai untuk belajar. ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF

TEMPO.CO, Jakarta-Hasil survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan sebanyak 76,8 persen anak diizinkan menggunakan gawai di luar jam belajar oleh orang tuanya.

“Angka anak yang menggunakan gawai di luar aktivitas belajar masih cenderung tinggi, rentan bagi anak terpapar informasi salah, konten negatif atau menjadi korban atau pelaku kejahatan siber," kata Komisioner Bidang Pornografi dan Cybercrime KPAI, Margaret A. Maimunah, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 6 Januari 2021.

Margaret mengatakan, jajak pendapat juga menemukan durasi penggunaan gawai di luar jam belajar adalah 1-2 jam perhari sekitar 36,5 persen, durasi 2-5 jam per hari sekitar 34,8 persen, dan durasi lebih dari 5 jam per hari sekitar 25,4 persen.

Penggunaan gawai tersebut rata-rata adalah milik anak sebanyak 71,3 persen. Pemakaian gawai tanpa dibarengi aturan terkait penggunaanya dari orang tua, sebanyak 79 persen. "Kebanyakan orang tua juga tidak melakukan pendampingan pada saat anak menggunakan gawainya," ujarnya.

Margaret mencontohkan, dalam kasus parodi lagu kebangsaan Indonesia Raya, anak pelaku (16 tahun) telah terlebih dahulu bergabung dengan grup media sosial yang berisi ujaran kebencian. Dalam kasus serupa, berdasarkan hasil pengaduan KPAI, orang tua melaporkan adanya grup pornografi yang mengundang anaknya masuk ke dalamnya. Dari satu grup pornografi berkembang ke grup lainnya yang juga sarat dengan hal yang sama.

Margaret mengimbau orang tua melakukan cek atau kontrol pada gawai anak, khususnya grup-grup yang diikuti di media sosial. "Bagi orang tua yang menemukan grup-grup berkonten negatif, orang tua dapat melaporkannya ke KPAI untuk dapat dilakukan upaya tindak lanjut," katanya.

Ia juga mengajak orang tua agar membangun komitmen dengan anak terkait aturan penggunaan gawai dan aktivitasnya dalam bermedia sosial agar anak-anak dapat terlindungi dari berbagai konten negatif dan kejahatan siber.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

10 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

15 hari lalu

Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

Informasi fitur Xiaomi 15 bocor sedikit demi sedikit ke publik. Yang terbaru soal layar yang tersedia dalam dua versi.

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

23 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

36 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

42 hari lalu

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.

Baca Selengkapnya

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

42 hari lalu

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

Pelaku kejahatan siber sudah mulai mengeksploitasi kelemahan fitur-fitur di cloud.

Baca Selengkapnya

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

46 hari lalu

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

47 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

52 hari lalu

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

52 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya