PDIP Puji Presiden Jokowi Karena Mau Jadi Penerima Vaksin Covid-19 yang Pertama

Rabu, 6 Januari 2021 06:02 WIB

Presiden Jokowi membuka gelaran tahunan Google for Indonesia (Google4ID), Rabu, 18 November 2020. Kredit: Youtube/Google Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto memuji Presiden Joko Widodo atau Jokowi lantaran menjadi penerima pertama vaksinasi Covid-19.

Menurut Hasto, sikap Jokowi itu bentuk menempatkan keselamatan rakyat sebagai hal utama.

"Kami PDI Perjuangan menaruh apresiasi pada Pak Jokowi yang menjadi penerima pertama vaksin upaya meyakinkan vaksin tersebut aman dan sebagai upaya menempatkan keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Januari 2021.

Hasto menilai sikap pemerintah yang bergerak cepat melakukan vaksinasi dan menggratiskan vaksin Covid-19 adalah keputusan tepat. Ia menyebut keputusan ini menunjukkan dedikasi bagi kepentingan rakyat.

Hasto mengatakan yakin vaksin yang akan didistribusikan untuk rakyat telah melalui tahapan uji klinis berjenjang dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dia juga menganggap target 15 bulan proses vaksinasi sudah ideal.

Advertising
Advertising

Menurut dia, Presiden Jokowi dan jajaran kabinetnya telah melakukan kalkulasi dengan sangat hati-hati. Yang penting, kata Hasto, seluruh proses vaksinasi dilaksanakan dengan mendekatkan pada keselamatan rakyat.

"Ketika pandemi telah menyentuh sektor perekonomian rakyat, harus ada upaya-upaya secara menyeluruh dalam mengatasi itu termasuk dengan vaksin," ujar Hasto.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya memastikan Presiden Jokowi akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 pada Rabu pekan depan, 13 Januari 2021. Vaksinasi juga akan dilakukan terhadap jajaran Kabinet Indonesia Maju dan pejabat di tingkat pusat.

Sejumlah pakar epidemiologi menyayangkan sikap pemerintah yang terlalu percaya diri dengan vaksinasi Covid-19. Pemerintah memang telah mendatangkan sekitar 3 juta dosis vaksin Sinovac. Namun hingga saat ini, hasil uji klinis fase ketiga vaksin Sinovac di Bandung belum keluar. Dengan demikian, tingkat kemanjuran vaksin pun belum bisa dipastikan.

"Seharusnya negosiasi vaksin dilakukan kalau efektivitasnya sudah terbukti lebih dari 80 persen, baru dikirim," kata epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono, dikutip dari Koran Tempo, Senin, 5 Januari 2021.

Berita terkait

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

13 menit lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

10 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

10 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

12 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

16 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

17 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

19 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

20 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

20 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

21 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya