Warga dan Keluarga Korban Penganiyaan Polisi Unjuk Rasa

Reporter

Editor

Kamis, 23 Oktober 2008 13:27 WIB

TEMPO Interaktif , Bayuwangi: Ratusan warga Dusun Tangkup, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo beserta keluarga Saito --korban penganiayaan oknum polisi-- melakukan unjuk rasa mendesak pencopotan tiga anggota polisi pelaku penganiayaan. Mereka juga menuntut Kepala Desa Watukebo, Muhammad, turun dari jabatannya karena dianggap tidak melindungi warganya.


Unjuk rasa tersebut dilakukan di Markas Kepolisian Sektor Wongsorejo dan Balai Desa Watukebo. Namun orasi dilangsungkan di Balai Desa Watukebo sekitar jam 09.00, sedangkan di Mapolsek Wongsorejo massa hanya berkumpul. Di Balai Desa Watukebo, ratusan warga berorasi sambil membawa spanduk yang salah satunya bertuliskan “Pecat Polisi Pelaku Penganiayaan”

"Saito mati tersiksa. Polisi yang berbuat harus dipecat. Kepala desa harus mundur," kata Ahmad Zaini, saat berorasi.

Massa juga melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan penganiayaan pada Saito. Dua orang yang memerankan polisi berpura-pura memukuli seorang laki-laki. Massa menghadirkan istri korban, Sani,40 tahun dan anaknya Misiani, 11 tahun, yang masih memakai seragam sekolah. Sani menangis histeris di tengah teriakan massa, dan meminta Polisi menghukum seberat-beratnya pelaku penganiaya suaminya. "Adili pelaku penganiaya suami saya," kata Sani.

Berulangkali massa merangsek ke dalam balai desa mendesak Kades Muhammad menemui massa. Tapi desakan massa bisa diredam saat perwakilan warga berdialog dengan Kades. Jajaran Kepolisian Resor Banyuwangi yang dipimpin Kepala Bagian Operasional Komisaris Polisi Bagio hadir untuk menjawab tuntutan massa.

Kepala Bagian Operasional Polres Banyuwangi, Kompol Bagio mengatakan Polres sudah tegas menindak tiga polisi yang diduga kuat melakukan penganiayaan. Dalam waktu dekat ketiga anggota itu akan disidang disiplin. Bahkan, Rabu (22/10), Inspektur Satu Sugeng Ngudiaji telah dicopot sebagai Kepala Kepolisian Sektor Wongsorejo. "Iptu Sugeng dianggap lalai mengawasi anak buahnya," kata Bagio.

Tiga anggota polisi yang terancam sidang disiplin itu adalah Brigadir Polisi Satu Wahyu Hari, Brigadir Polisi Dua Ryo Sandi dan Brigadir Polisi Dua Andi Fanus. Menurut Bagio, hasil otopsi terhadap Saito telah menunjukkan bekas penganiayaan. Karena itu, katanya, Polres akan terus memproses kasus ini.

Saat ditanya apakah ada dugaan salah tangkap terhadap Saito yang dituduh mencuri telepon genggam, Bagio membantahnya. "Kalau pencurian telepon genggam, sudah positif Saito pelakunya," katanya.

Massa memberi batas waktu kepada Kepala Desa Muhammad dan pemberian sanksi tegas pada oknum polisi pelaku pada satu pekan kedepan. Jika tidak mereka mengancam adanya unjuk rasa lebih besar ke Polres Banyuwangi. Massa akhirnya membubarkan diri pada 11.30 WIB.


Ika Ningtyas

Berita terkait

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

2 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

2 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

4 hari lalu

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

4 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

4 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

6 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

8 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

8 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

8 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

TKN Kondisikan Pendukung Prabowo Batalkan Aksi di MK

8 hari lalu

TKN Kondisikan Pendukung Prabowo Batalkan Aksi di MK

Rusli mengklaim, hingga kini dia terus berupaya melakukan sosialisasi pembatalan aksi kepada pendukung Prabowo.

Baca Selengkapnya