Muktamar Hybrid ala PPP di Masa Pandemi Covid-19

Sabtu, 19 Desember 2020 13:55 WIB

Suasana Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 19 Desember 2020. Foto: Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah pandemi Covid-19, Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan atau PPP digelar secara kombinasi fisik dan virtual. Secara fisik, peserta muktamar alias muktamirin berkumpul berdasarkan zonasi di 9 kota.

Yakni di Makassar, Medan, Padang, Palembang, Serang, Bogor, Semarang, Surabaya, dan Samarinda. Dari sembilan kota itu, mereka terhubung secara virtual dengan panitia yang bertempat di Makassar.

Pelaksana tugas Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengatakan, para peserta muktamar terhubung menggunakan aplikasi Lumi. Suharso mengklaim aplikasi ini baru pertama kali digunakan di Indonesia.

"Ini membuktikan bahwa PPP tetap mengikuti kemajuan teknologi," kata Suharso, Jumat malam, 18 Desember 2020.

Sekretaris Panitia Pelaksana Muktamar IX Achmad Baidowi mengatakan acara digelar dengan metode ini lantaran laju penularan Covid-19 di Indonesia makin tinggi. Awalnya, panitia berencana menggelar muktamar terpusat di Makassar, tetapi sebagian peserta mengikuti secara virtual dari kamar hotel masing-masing.

Advertising
Advertising

Rencana ini berubah dengan adanya imbauan dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Idham Azis. Menurut Baidowi, mereka menyarankan agar muktamar digelar dengan sistem zonasi.

"Karena laju Covid-19 di Indonesia makin tinggi, terlebih setelah ada klaster-klaster baru pascakerumunan-kerumunan yang sempat ramai itu, kami diimbau untuk membuat muktamar yang lebih berzona," kata Baidowi kepada Tempo, Sabtu, 19 Desember 2020.

Di setiap zonasi pertemuan, kata Baidowi, jumlah peserta acara tak boleh lebih dari 200 orang. Perubahan ini pun disepakati dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP dengan mengundang para pimpinan Dewan Pimpinan Wilayah.

Baidowi mengatakan memang sempat ada opsi Muktamar IX diundur. Namun mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 yang belum dapat dipastikan kapan berakhir, akhirnya forum menyepakati muktamar dengan sistem zonasi.

"Panggung utama dari Makassar, semua mengikuti dari zona-zona yang sudah ditetapkan," ujar Baidowi.

Ia mengatakan sempat pula ada problem terkait keabsahan muktamar virtual. Akan tetapi hal itu pun kemudian dapat disepakati.

"Di DPR membuat UU pun bisa disahkan melalui fisik dan virtual, apalagi ini di bawahnya UU," kata Wakil Ketua Badan Legislasi DPR ini.

Muktamar PPP yang ke-9 berlangsung sejak Jumat malam hingga Ahad nanti, 18-20 Desember 2020. Ada tiga agenda muktamar, pertama yakni pembacaan laporan pertanggungjawaban DPP PPP yang menjabat. Kedua, pembaruan visi misi serta Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, rekomendasi, dan keputusan partai terkait posisi PPP lima tahun mendatang.

Adapun yang ketiga adalah pemilihan ketua umum baru yang akan menakhodai partai kakbah tersebut. Ada dua calon yang memperebutkan kursi ketua umum, yakni Suharso Monoarfa dan Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga putra ulama Nahdlatul Ulama Maimoen Zubair.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya