Bom ditemukan seorang warga di tepi jalan raya di perbatasan desa Malei dan Labuan di Kecamatan Lage, 30 kilometer dari kota Poso.
Temuan bom bermula dari laporan seorang warga yang identitasnya dirahasiakan saat melintasi jalan tersebut. Warga itu melihat benda mencurigakan. Ia lalu menghampiri dan trernyata sebuah bom.
Tanpa pikir panjang warga Poso itu melaporkan temuannya ke Polsek kecamatan Lage, Polisi lalu mengecek kebenaran laporan warga tersebut. Setelah dipastikan bahwa benda tersebut adalah bom, polisi lalu mengontak tim gegana Kompi Pelopor Brigade Mobil Polda Sulteng di Poso untuk menjinakan bom tersebut.
Setelah berhasil dijinakan, rangkaian bom diurai tim gegana di Markas Polsek Lage. Setelah terurai ditemukan sejumlah unsur bahan peledak seperti detonator, serbuk pupuk, pecahan kaca, paku, besi dan rangkaian kabel.
Dari hasil penyelidikan tim gegana yang disampaikan kepada Kaposek Lage AKP Marwan Sugianto menyebutkan , selain rangkaian tadi, ditemukan juga sumbu yang diduga sebagai pemicu ledakan bom. Bom tersebut tergolong bom rekitan jenis high ekplosive atau bom berdaya ledak tinggi.
Polisi mencurigai, bom tersebut merupakan bom sisa kerusuhan Poso. Namun, tidak tertutup kemungkinan masih ada bom sisa kerusuhan yang disimpan sekelompok orang tertentu yang digunakan sewaktu-waktu untuk menciptakan teror di Poso.
Menurut Sugianto, laporan warga tersebut merupakan partisipasi warga atas imbauan Polisi dalam menjaga keamanan Poso terutama menjelang eksekusi Amrozi cs dan perayaan natal. Namun, sejauh ini, Polisi belum berani mengatakan hubungan antara temuan bom tersebut dengan eksekusi Amrozi cs.
"Yang jelas, temuan bom ini merupakan tanggung jawab masyarakat atas keamanan Poso menjelang eksekusi Amrozi cs dan perayaan Natal," kata Sugianto.
Darlis