Mahfud MD Prediksi Akan Banyak Paslon yang Tidak Puas Hasil Pilkada 2020

Rabu, 9 Desember 2020 17:01 WIB

Menko Polhukam Mahfud MD menggelar rapat koordinasi bersama jajaran Menko, Menteri, aparat penegak hukum, dan sejumlah lembaga pengawas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 29 Juni 2020. Foto: Humas Menko Polhukam

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. mengatakan masalah Pilkada 2020 masih akan berlanjut di tahapan penghitungan dan rekapitulasi hasil suara yang sedang berlangsung saat ini. Ia mengatakan akan ramai muncul ketidakpuasan terhadap hasil pilkada.

"Di beberapa daerah tertentu ini sering menimbulkan kekerasan fisik, tapi di daerah-daerah lainnya ada yang kemudian menempuh pengadilan," kata Mahfud dalam konferensi pers virtual, Rabu, 9 Desember 2020.

Mahfud mengatakan potensi-potensi masalah itu harus diantisipasi dari sekarang. Kepada para calon yang berniat menggugat hasil pilkada, ia meminta agar mereka mempersiapkan data-data yang diperlukan dari sekarang.

Mahfud juga menceritakan pengalamannya sebagai hakim dan ketua Mahkamah Konstitusi. Menurut Mahfud, ada beberapa jenis gugatan hasil pemilihan ke Mahkamah Konstitusi.

Ada peserta yang menggugat lantaran meyakini menang dan terbukti, tetapi ada pula yang sekadar coba-coba. "Tahu kalau, tapi siapa tahu bisa menghubungi hakim, siapa tahu bisa menang, siapa tahu bisa memalsukan data-data yang mengecoh dan sebagainya, itu coba-coba," kata dia.

Advertising
Advertising

Selain itu, Mahfud mengatakan ada daerah tertentu yang berpotensi konflik fisik terlepas dari siapa pun yang menang. "Siapa pun yang menang ya dilawan, meskipun tahu kalah. Kalau perlu bakar kantor KPU, bakar kantor bupati, ada daerah yang begitu," ujar Mahfud.

Ia pun meminta penyelenggara pemilu dan aparat keamanan untuk lebih berhati-hati. Ia mengingatkan situasi pandemi juga mengharuskan semua pihak untuk ekstra hati-hati lantaran ada ancaman penyebaran Covid-19.

"Aparatnya juga bisa terancam oleh penularan, orang lain yang tidak ikut juga bisa kena sehingga menjadi klaster yang membahayakan," ucap dia.

Selain masalah sengketa hasil pilkada, Mahfud mengatakan pandemi Covid-19 juga masih menjadi persoalan di Tanah Air. Ia berujar pemerintah memang telah mendatangkan vaksin Covid-19 sebanyak 1,2 juta dosis pada dua hari lalu dan akan bertambah 3 juta dosis pada pekan ini.

Mahfud mengklaim paling lambat Januari mendatang akan dilakukan penyuntikan vaksin. Meski begitu, ia mengatakan ini masih memerlukan waktu. Misalnya untuk melatih petugas dan menentukan prioritas penerima vaksinasi.

"Bagaimana pun yang bisa dipakai itu adalah protokol kesehatan," ujar dia.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

8 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

11 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

22 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

2 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

2 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

2 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

2 hari lalu

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

Mantan Cawapres 03 Mahfud Md kembali ke dunia pendidikan tinggi sebagai pakar hukum tata negara setelah kontestasi Pilpres 2024 selesai.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya