TEMPO Interaktif, Makasar:Sekitar 4000 suporter Persatuan Sepakbola Makasar (PSM) yang hendak berangkat ke Jakarta mengamuk lantaran areal masuk pelabuhan laut Makasar diblokade, Sabtu (29/6). Karena mendapat serangan dan lemparan batu, para aparat keamanan membalas serangan tersebut dan menembakkan senjata. Akibatnya, para suporter terlihat diinjak dan dipukul aparat keamanan. Sementara itu, tiga lainnya tampak tergeletak di jalanan. Berdasakan pantauan Tempo News Room di lokasi, sekitar 60 aparat Brimob Polda tampak tidak mampu menahan serbuan massa. Massa yang marah awalnya membakar sejumlah ban bekas, papan dan kasteling (jala barang). Aksi pembakaran tersebut nyaris menghanguskan truk forklift dan mobil pemadam kebakaran milik PT Pelabuhan Empat Makasar. Kejadian tersebut berawal ketika para suporter yang akan mendukung PSM dalam pertandingan semi final, tanggal tiga Juli mendatang, menunggu di areal dermaga. Namun KM Cermai yang sejak pukul 11.20 WIT sudah berlabuh sekitar 1,5 mil di laut tidak berani mendekat ke dermaga yang dipenuhi suporter. Karena kapal belum merapat, 2200 penumpang KM Cermai tidak bisa diturunkan. Pihak kapal akhirnya terpaksa menanggung biaya tambahan dengan memberi makan siang kepada para penumpang. Selain itu, sekitar 688 penumpang umum lainnya yang sudah membeli tiket tujuan Jakarta juga telantar di pelabuhan. Pada sekitar 17.30 WIT akhirnya didatangkan bantuan pengamanan Brimob dan satu regu pasukan perintis bermotor Poltabes Makasar. Aparat keamanan langsung menggiring suporter untuk meninggalkan dermaga. Sementara itu, ketua harian dan mantan manager PSM Kadir Halib, menjanjikan semua suporter bisa naik ke atas KM Cermai. Setelah suporter meninggalkan dermaga, KM Cermai mulai mendekat. Akan tetapi, begitu melihat gelagat kapal mendekat ke dermaga, para suporter kembali meyerbu dan menembus blokade petugas dan pagar pembatas. Bentrok fisik pun tidak terhindarkan. Komandan brimob Polda sulsel AKBP Jimmy Palmer Sinaga dan Wakil Kepala Pengamanan Pelabuhan AKBP Karim tampak turun langsung memimpin anak buahnya. Selain terlibat bentrokan, para suporter juga terlihat merusak kantor pelabuhan . Melihat peristiwa tersebut, KM Cermai yang sudah sekitar 1 kilometer dari dermaga kembali memutar haluan meninggalkan pelabuhan. “Kami butuh jaminan keamanan dari petugas untuk memutuskan KM Cermai bisa merapat ke dermaga,” kata Jafar Mappa, Kepala Pelni cabang Makasar. Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh kepastian, apakah ketiga suporter yang tergeletak di jalan meninggal akibat peristiwa tersebut. (Muanas-Tempo News Room)
Berita terkait
Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan
1 menit lalu
Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan
Juru bicara Mahkamah Agung Suharto mengatakan sejak putusan cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan dimuat di direktori, sudah diunduh sebanyak 623.766 kali.
Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024
16 menit lalu
Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024, dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas.