Beda Data Kasus Harian Covid-19 di Jawa Tengah dan Pusat, Ganjar Pranowo: Delay

Reporter

Friski Riana

Senin, 30 November 2020 22:50 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Vidcon Rakor Penanganan COVID-19.

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan perbedaan data kasus harian positif Covid-19 yang dilaporkan pemerintah pusat dengan daerah karena adanya delay.

"Beberapa waktu lalu kami mencoba mengecek, ternyata ada tiga ribu datanya delay. Karena datanya delay dari pusat, maka ketika terjadi perbedaan, saya minta data-data diverifikasi," kata Ganjar kepada Tempo, Senin, 30 November 2020.

Menurut Ganjar, delay terjadi karena pemerintah pusat masih manual dalam menghimpun data. Jawa Tengah menghimpun jumlah pasien baru corona berdasarkan laporan rumah sakit. Sedangkan pusat berdasarkan laboratorium.

Ganjar mengatakan, kasus harian Covid-19 di Jawa Tengah dilaporkan pusat sebanyak 2.036 pada 29 November 2020. Di hari yang sama, data Pemprov Jawa Tengah menunjukkan penambahan sebanyak 844 orang yang positif. Selisih sebesar 1.192 itu, kata Ganjar, merupakan delay data yang diverifikasi dalam waktu pemeriksaan sekian pekan atau bulan yang lalu.

Selain delay, dari hasil analisis yang dilakukannya, data yang dilaporkan pusat ada yang terduplikasi. Ia merinci, dari 2.036 kasus harian positif yang dilaporkan pusat, sebanyak 519 data merupakan duplikasi dari 176 orang. "Itu 79 data dalam sistem corona.jatengprov.go.id, terus 97 data dalam sistem NAR punya pusat," katanya.

Advertising
Advertising

Kemudian, dari 2.036 itu, sebanyak 647 data merupakan rilis sebelum 29 November dan 85 dirilis pada 29 November. "Yang lain ada 785. Saya bagi-bagi dan kita telusuri," ujarnya.

Terkait duplikasi, Ganjar menjelakan salah satu contoh kasusnya di Kendal. Ada seorang pria berinisial IN, namanya muncul hingga 5 kali dalam data pusat. Namun, saat kelima kali muncul, data jenis kelaminnya berubah menjadi perempuan. Ia juga menemukan inisial IRS muncul hingga 5 kali juga.

Ia mengaku sudah memprotes hal ini kepada pemerintah pusat. Bahkan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sampai menelepon kepala dinas kesehatan Jawa Tengah. Ganjar pun menyarankan agar pemerintah pusat melakukan verifikasi sebelum merilis data.

"Kalau enggak mampu real time, kita bisa ngomong rilis ini H plus 1. Jadi (data) hari ini tunda berikutnya, tapi lebih baik hari itu kita verifikasi," kata dia.

FRISKI RIANA

Berita terkait

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

16 jam lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

18 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

1 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

1 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

1 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

1 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

1 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

3 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya