5 Fraksi DPR Menolak, Pembahasan RUU Ketahanan Keluarga Tak Berlanjut

Selasa, 24 November 2020 12:15 WIB

Ketua Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Supratman Andi Agtas ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 5 Juli 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Legislasi DPR memutuskan tak melanjutkan pembahasan Rancangan Undang-undang atau RUU Ketahanan Keluarga. Keputusan ini diambil setelah lima fraksi menyatakan menolak RUU Ketahanan Keluarga.

"Dengan selesainya harmonisasi, RUU Ketahanan Keluarga belum bisa kita proses lebih lanjut," kata Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas dalam rapat hari ini, Selasa, 24 November 2020.

Pandangan minifraksi sejatinya telah disampaikan pada Rabu pekan lalu, 18 November 2020. Namun ketika itu, Fraksi NasDem belum menyampaikan sikap tegas.

NasDem kala itu hanya menyatakan bahwa RUU Ketahanan Keluarga masih memerlukan pendalaman. Delapan fraksi sisanya terbagi menjadi dua suara, empat fraksi menolak dan empat fraksi menerima. Hari ini, NasDem baru menyatakan sikap tak menerima RUU Ketahanan Keluarga.

"Setelah mempelajari proyeksi pembangunan masyarakat yang berdasarkan riset ilmiah dan beberapa argumentasi, Fraksi NasDem menyatakan tidak dapat menerima dan perlu pendalaman atas materi substansi RUU Ketahanan Keluarga ini," kata anggota Fraksi NasDem Sulaeman Hamzah.

Advertising
Advertising

Sulaeman membeberkan beberapa alasan fraksinya. Pertama, ia mengatakan RUU Ketahanan Keluarga masih perlu disandingkan dengan UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Sebab, kata dia, sebagian peraturan dalam RUU Ketahanan Keluarga telah diatur dalam UU 52 Tahun 2009 itu.

Kedua, NasDem mengusulkan revisi UU Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga untuk memperkuat kelembagaan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar tak terjadi tumpang tindih pengaturan.

Ketiga, NasDem menilai pentingnya ada batasan tanggung jawab kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan kebijakan pengembangan lingkungan ramah keluarga. Hal ini mengingat keluarga memiliki ranah privat yang dilindungi dalam konstitusi dan peraturan perundang-undangan.

Keempat, NasDem berpendapat kewajiban pemerintah pusat dan daerah yang diatur dalam RUU Ketahanan Keluarga dalam melindungi eksistensi keluarga dari ancaman fisik dan nonfisik sesuai norma agama, etika, dan sosial perlu dikaji lagi. "Agar dapat memberikan ruang gerak atau kebebasan bagi keluarga atau anggota keluarga," kata Sulaeman.

Kelima, NasDem menyatakan RUU Ketahanan Keluarga perlu memperhatikan UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang telah diubah dalam UU Nomor 16 Tahun 2019.

Keenam, NasDem menilai perlu pengaturan peran serta masyarakat, khususnya organisasi masyarakat (ormas) dalam membangun ketahanan keluarga yang diatur di RUU Ketahanan Keluarga. Menurut NasDem, perlu kajian mendalam agar peran serta ormas ini tidak mengarah pada tindakan mencampuri terlalu jauh persoalan keluarga.

Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Golkar, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Demokrat tetap bersikap menolak RUU Ketahanan Keluarga ini. Sedangkan empat fraksi yang menerima ialah Fraksi Gerindra, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai Amanat Nasional, dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

2 jam lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

6 jam lalu

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.

Baca Selengkapnya

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

20 jam lalu

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

21 jam lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

21 jam lalu

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

DPR akan meminta pemerintah merevisi Permendikbud yang jadi dasar penghitungan UKT.

Baca Selengkapnya

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

22 jam lalu

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.

Baca Selengkapnya

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

23 jam lalu

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.

Baca Selengkapnya

Usia Pensiun Diperpanjang di Draf Revisi UU Polri, IPW: Lewat 60 Tahun, Fisik dan Mental Sudah Menurun

1 hari lalu

Usia Pensiun Diperpanjang di Draf Revisi UU Polri, IPW: Lewat 60 Tahun, Fisik dan Mental Sudah Menurun

Indonesia Police Watch menanggapi soal revisi UU Polri yang tengah bergulir di DPR.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

1 hari lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya