MAKI Duga Saksi Kasus Suap Jaksa Pinangki Rahmat Pernah Bertemu Jaksa Agung

Reporter

M Rosseno Aji

Jumat, 13 November 2020 14:00 WIB

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menunjukan bukti baru sebelum diserahkan ke KPK terkait rangkaian perkara yang melibatkan Djoko Tjandra di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 16 September 2020. Bukti tersebut diantaranya salinan percakapan antara Pinangki dengan Anita Kolopaking dan Djoko Tjandra. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Antikorupsi Indonesia atau MAKI menduga saksi di kasus suap Jaksa Pinangki Sirna Malasari, bernama Rahmat pernah bertemu dengan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. Pertemuan itu terekam dalam foto yang dimiliki oleh MAKI.

“Saya pernah dapat foto Rahmat dengan Jaksa Agung,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman saat dihubungi, Jumat, 13 November 2020.

Dalam foto itu, nampak Burhanuddin memakai kemeja putih dan celana hitam, sementara Rahmat memakai kemeja putih-coklat dan celana berwarna khaki. Foto diambil di sebuah ruangan yang dominan berwarna coklat.

Boyamin menduga foto itu diambil pada Maret atau April 2020 atau jauh sebelum Rahmat, Pinangki dan Anita Kolopaking bertemu Djoko Tjandra di Malaysia untuk mengurus fatwa bebas dari Mahkamah Agung. Dalam dakwaan Jaksa, Rahmat disebut sebagai orang yang mempertemukan Pinangki dengan Djoko Tjandra. Pinangki didakwa menerima suap US$ 500 ribu untuk mengurus fatwa bebas Djoko Tjandra tersebut.

Rahmat bersama Djoko Tjandra sudah bersaksi dalam sidang dengan terdakwa Pinangki pada Senin, 9 November 2020. Boyamin menyayangkan dalam sidang itu, jaksa dan hakim tidak mencecar Rahmat mengenai kedekatannya dengan pejabat tinggi di Kejaksaan Agung.

“Sangat disayangkan tidak didalami bagaimana Djoko Tjandra bisa percaya dengan Pinangki, dan apakah Rahmat juga kenal dengan pejabat Kejaksaan Agung yang lain,” ujar Boyamin.

Hingga berita ini diturunkan, Tempo masih berusaha meminta konfirmasi soal tuduhan MAKI tersebut kepada pihak Kejaksaan Agung.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung menyebut bahwa Rahmat, salah satu saksi penting dalam perkara dugaan suap kepengurusan fatwa bebas Mahkamah Agung dan diduga kerabat dekat Djoko Tjandra. "Sepertinya Rahmat memang orang Djoko Tjandra," ujar Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa malam,16 September 2020.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

14 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

22 hari lalu

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

Dua pengacara Tim hukum Prabowo-Gibran, OC Kaligis dan Otto Hasibuan jadi pembela Sandra Dewi, istri Harvey Moeis dalam kasus korupsi tambang timah

Baca Selengkapnya

Saat Hotman Paris Doakan Yusril Jadi Jaksa Agung

29 hari lalu

Saat Hotman Paris Doakan Yusril Jadi Jaksa Agung

Hotman Paris melihat permohonan dari pemohon lemah karena hanya berfokus pada isu keterlibatan Presiden Jokowi dan sejumlah menteri.

Baca Selengkapnya

Usut Korupsi Pembiayaan Ekspor LPEI, KPK Akan Pastikan Kesamaan Kasus dengan Laporan Sri Mulyani ke Jaksa Agung

45 hari lalu

Usut Korupsi Pembiayaan Ekspor LPEI, KPK Akan Pastikan Kesamaan Kasus dengan Laporan Sri Mulyani ke Jaksa Agung

KPK akan memastikan kesamaan kasus tiga korporasi dalam dugaan korupsi pembiayaan ekspor LPEI dengan yang dilaporkan Sri Mulyani ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya

Sehari Setelah Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi di LPEI ke Jaksa Agung, KPK Umumkan Kasus 3 Debitur Naik ke Penyidikan

45 hari lalu

Sehari Setelah Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi di LPEI ke Jaksa Agung, KPK Umumkan Kasus 3 Debitur Naik ke Penyidikan

KPK menaikkan kasus dugaan penggunaan dana penyaluran kredit di LPEI ke tahap penyidikan setelah Sri Mulyani laporkan kasus serupa ke Kejagung.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Laporkan Kasus Dugaan Fraud Rp2,5 T ke Jaksa Agung, Bos LPEI Buka Suara

46 hari lalu

Sri Mulyani Laporkan Kasus Dugaan Fraud Rp2,5 T ke Jaksa Agung, Bos LPEI Buka Suara

Bos LPEI menyatakan siap menghormati proses hukum terkait dengan dugaan "fraud" empat debiturnya yang dilaporkan Sri Mulyani ke Jaksa Agung

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung dan Sri Mulyani Bahas Dugaan Korupsi 4 Perusahaan Pembiayaan Ekspor Rp. 2,5 T

47 hari lalu

Jaksa Agung dan Sri Mulyani Bahas Dugaan Korupsi 4 Perusahaan Pembiayaan Ekspor Rp. 2,5 T

Jaksa Agung mengingatkan perusahaan debitur Batch 2 agar segera menindaklanjuti kesepakatan dengan JAM DATUN, BPKP, dan Inspektorat Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung Sebut 6 Perusahaan Sedang Diperiksa Tim Terpadu terkait Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit LPEI Rp 3 Triliun

47 hari lalu

Jaksa Agung Sebut 6 Perusahaan Sedang Diperiksa Tim Terpadu terkait Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit LPEI Rp 3 Triliun

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengatakan tim terpadu sedang memeriksa enam perusahaan yang diduga melakukan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas kredit LPEI.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tindaklanjuti Dugaan Korupsi 4 Perusahaan Debitur LPEI Sebesar Rp 2,5 Triliun

47 hari lalu

Kejagung Tindaklanjuti Dugaan Korupsi 4 Perusahaan Debitur LPEI Sebesar Rp 2,5 Triliun

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan tahap pertama inidikasi korupsi 4 perusahaan debitur Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor ke Kejagung Dugaan Korupsi Pembiayaan LPEI Senilai Rp 2,5 Triliun

47 hari lalu

Sri Mulyani Lapor ke Kejagung Dugaan Korupsi Pembiayaan LPEI Senilai Rp 2,5 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya