Joe Biden Menang Pilpres AS, Indonesia Diminta Gesit Dekati Amerika

Reporter

Dewi Nurita

Minggu, 8 November 2020 17:06 WIB

REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Hubungan Internasional dari Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja, menyarankan agar pemerintah lebih aktif mendekati dan menyodorkan agenda kepada Amerika Serikat (AS) dengan terpilihnya Joe Biden sebagai presiden. Seperti diberitakan, kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden menang di Pemilihan Presiden Amerika Serikat.

Musababnya, kata Dinna, Biden akan menggunakan pendekatan kerja sama dan kembali ke format multilateral. Berbeda dengan Donald Trump yang cenderung menggunakan pendekatan transaksional dan bilateral.

Walaupun Indonesia lebih nyaman dengan pendekatan ala Biden, kata Dinna, yang patut diwaspadai adalah presiden asal Partai Demokrat itu akan menguatkan relasi dengan para sekutunya. "Jika Indonesia tidak agresif menyodorkan agenda dan mengarahkan kerja sama dan hanya sekadar menunggu, maka kepentingan Indonesia akan mudah 'dikalahkan' oleh para sekutu AS," ujar Dinna saat dihubungi Tempo pada Ahad, 8 November 2020.

India yang masih ragu-ragu mendekat ke Amerika Serikat pada masa Trump misalnya, kata Dinna, hari ini sudah menyatakan antusiasme atas kemenangan Biden dan menyuarakan akan mendukung Indo-Pacific ala AS.

"Artinya ini tekanan untuk diplomasi Indonesia dan ASEAN agar model penyelesaian sengketa dan menjaga perdamaian di Asia mempertimbangkan cara-cara dan format yang didukung Indonesia dan ASEAN dan bukannya yang didukung oleh QUAD Indo-Pacific yakni AS, Australia, India dan Jepang," ujar dia.

Selain itu, kata Dinna, Joe Biden juga akan mengangkat lagi agenda HAM dan demokrasi. Pemerintah, ujar dia, harus mengarahkan dan mendesak agar arahnya pada penguatan kapasitas lembaga dan pengalaman berdemokrasi dan bukannya untuk menyudutkan negara lain atau meremehkan kedaulatan negara lain.

"Karena itu, Indonesia juga harus memastikan agar Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto tetap diterima oleh AS sebagai wujud penghormatan atas kedaulatan Indonesia berpolitik," ujar Dinna.

Penentuan Indonesia akan jadi mitra strategis AS atau tidak, ujar Dinna, akan sangat tergantung dari kegesitan dan kegigihan Indonesia mendekati AS untuk tetap berpegang pada prinsip bebas aktif tetapi menyuarakan apa yang membuat kepentingan Indonesia aman.

"Jadi sebelum Biden dilantik pada 20 Januari, para diplomat dan pejabat di Indonesia harus memastikan ada komunikasi intensif dan gesit untuk mengikat AS," ujar dia.

DEWI NURITA

Berita terkait

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

3 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

3 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

4 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

5 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

5 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

6 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

6 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

10 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya