Sekjen MUI Usul Pemberlakuan UU Cipta Kerja Ditunda

Kamis, 22 Oktober 2020 16:11 WIB

Sejumlah buruh melakukan aksi di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2020. Aksi tersebut dalam rangka menyampaikan penolakan terhadap disahkannya UU Cipta Kerja atau Omnibus Law. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan MUI saat ini tengah mengkaji naskah UU Cipta Kerja dari pemerintah. Naskah itu sebelumnya diserahkan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

"Tim lagi bekerja untuk membacanya, jadi belum bisa disimpulkan. Mungkin Selasa (pekan depan) baru ada," kata Anwar ketika dihubungi, Kamis, 22 Oktober 2020.

Meski begitu, Anwar mengusulkan agar pemerintah menunda pemberlakuan UU Cipta Kerja. Anwar mengatakan omnibus law ini telah mengundang reaksi cukup luas dari para buruh, ormas-ormas Islam, perguruan tinggi, dan pihak lainnya.

"Sebaiknya pemerintah menunda saja pemberlakuan UU Cipta Kerja ini sembari secara bersama-sama kita perbaiki dalam tenggat waktu satu atau dua tahun ke depan," kata Anwar.

Anwar mengatakan, setelah diperbaiki dalam satu dua tahun mendatang, barulah omnibus law itu diharapkan bisa diterima oleh semua pihak. Baik dari sisi pengusaha, buruh/pekerja, masyarakat, pemerintah, serta kelompok pegiat lingkungan hidup yang selama ini juga kencang mengkritik.

Advertising
Advertising

Anwar menyebut UU Cipta Kerja bertujuan baik, tetapi prosedur dan substansinya banyak bermasalah sehingga menuai kritik pelbagai pihak. Namun, kata dia, pemerintah dan DPR tampaknya tak mau mundur.

Di sisi lain, Anwar mengatakan masyarakat pun tak mau menyerah melakukan unjuk rasa penolakan. Mereka terus melakukan demonstrasi kendati mendapat perlakuan kekerasan dari oknum aparat kepolisian.

Anwar mengatakan, brutalitas oknum aparat ini bisa menimbulkan kemarahan yang terpendam bagi masyarakat. Ia mengatakan kondisi itu tak baik lantaran ibarat api dalam sekam yang bisa sewaktu-waktu membakar seluruh bangunan bangsa.

Anwar menilai bukan tak mustahil yang terjadi justru kerusakan jika pemerintah memaksakan pemberlakuan UU Cipta Kerja yang dianggap cacat ini. Ia mengatakan hal itu justru akan merusak yang diinginkan dan dicita-citakan.

Berita terkait

May Day, Partai Buruh Sebut akan Ada 50 Ribu Buruh Geruduk Istana

1 hari lalu

May Day, Partai Buruh Sebut akan Ada 50 Ribu Buruh Geruduk Istana

Aksi May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

5 hari lalu

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

5 hari lalu

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

Sebelumnya MK menolak seluruh permohonan sengketa pilpres 2024 dadi Kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

11 hari lalu

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memberikan cap hoaks pada sejumlah unggahan di media sosial Facebook dengan narasi yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) memboikot produk air minum dalam kemasan merek Aqua karena dianggap pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

19 hari lalu

Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Profesor Asrorun Niam Sholeh mengatakan, bulan sudah nampak dan memungkinkan bisa dilihat atau imkan rukya.

Baca Selengkapnya

Ria Ricis Turut Bintangi Film Kiblat, Apa Perannya di Film yang Disorot MUI Itu?

25 hari lalu

Ria Ricis Turut Bintangi Film Kiblat, Apa Perannya di Film yang Disorot MUI Itu?

Selebgram Ria Ricis turut membintangi film Kiblat, yang mendapat sorotan dari publik dan MUI belakangan ini. Apa perannya di film itu?

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Ma'ruf Amin setelah Tak Lagi Menjabat Wakil Presiden

26 hari lalu

Ini Rencana Ma'ruf Amin setelah Tak Lagi Menjabat Wakil Presiden

Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan menyelesaikan masa jabatannya pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

28 hari lalu

Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

Kontroversi publik kerap tertuju pada beberapa film Indonesia. Simak artikel ini untuk mengetahui daftar film tersebut, salah satunya ada film Kiblat!

Baca Selengkapnya