Drone Emprit: Ketidakpercayaan Pemerintah Tangani Covid-19 Dominasi Opini Publik

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Rabu, 14 Oktober 2020 21:25 WIB

Seorang tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri lengkap memberikan sample tes usap (swab test) milik warga ke dalam mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat COVID-19 di kawasan Pasar Keputran, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 17 September 2020. Pemerintah Kota Surabaya menyediakan 500 kuota tes usap secara gratis bagi warga Surabaya yang melintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengatakan tanggapan warganet atas penanganan Covid-19 oleh pemerintah lebih dominan terkait ketidakpercayaan.

"Lebih dominan ketidakpercayaan terhadap keseriusan pemerintah dalam menangani Covid-19," kata Ismail dalam webinar, Rabu, 14 Oktober 2020. Drone Emprit adalah sistem yang memonitor serta menganalisis percakapan di media sosial dan platform online berdasarkan big data.

Temuan tersebut terekam dalam analisis Drone Emprit pada 14 September-13 Oktober 2020. Drone Emprit mengamati kata kunci pemerintah, Indonesia, pemprov, gubernur, wali kota, kabupaten, propinsi di Twitter.

Dalam kurun waktu tersebut, total ada 153.580 pengguna Twitter aktif bercakap mengenai Covid-19. Namun hanya 38 persen atau 58 ribu pengguna yang berhasil diidentifikasi usianya. "Dari angka yg paling banyak usia 19-29 tahun. Gen Z dan Y," ujarnya.

Ismail mengatakan, warganet di Twitter membandingkan dengan Omnibus Law yang digarap sangat serius oleh pemerintah. Selain itu, warganet juga menilai langkah dan strategi penanganan Covid-19 yang diambil pemerintah tidak jelas.

Advertising
Advertising

Ketidakpercayaan ini menempati urutan tertinggi yang terekam dalam analisis emosi Drone Emprit. Menyusul di bawahnya adalah emosi kesedihan terkait Sekretaris Daerah DKI Saefullah yang meninggal karena Covid-19. Kemudian emosi ketakutan terkait laju sebaran virus yang meningkat.

Beberapa akun yang cuitannya paling banyak dicuit ulang, di antaranya @mustafarawk (warganet) mencuit tentang ibunya yang meninggal akibat Covid-19. Juga ia dan keluarganya yang positif setelah tes swab, padahal sudah sekuat tenaga menjaga diri. Akun bernama Mustafa itu juga mengaku kecewa dengan penanganan pasien Covid-19.

Kemudian akun @nypost (media asing) yang mengunggah berita mengenai warga Indonesia yang antimasker dikenai hukuman menggali kuburan jenazah yang menjadi korban Covid-19.

Akun para tokoh nasional juga ramai ditanggapi warganet. Seperti Emil Salim yang mempertanyakan kerja cepat pemerintah dan DPR merampungkan UU Cipta Kerja juga diterapkan saat mengatasi Covid-19. Cuitan lainnya disiplin penduduk mengenai 3M juga diimbangi dengan disiplin pemerintah dalam 3T.

Selain Emil Salim, akun Said Didu yang mengunggah daftar sejumlah hal yang akan menghancurkan negara juga dicuit ulang ribuan warganet. Menurut Ismail, warganet merasa terwakili dengan cuitan Didu.

Selain itu, cuitan warganet bernama Beruang Kutub yang memaparkan kesalahan besar sistem kesehatan di Indonesia setelah 7 bulan pandemi. Juga warganet yang hilang harapan terhadap pemerintah setelah kabar Akmal Taher mundur sebagai Ketua Bidang Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

23 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

2 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

3 hari lalu

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

3 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

3 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya