Perludem Sebut Anomali Jika Pilkada 2020 Dipakai untuk Stimulus Ekonomi

Sabtu, 3 Oktober 2020 11:40 WIB

Kedua pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution (kiri) Salman Alfarisi (kedua kiri) dan Bobby Nasution (kedua kanan) Aulia Rahman (kanan) memegang nomor urut disaksikan komisioner KPU dan Bawaslu Kota Medan pada Pengundian Nomor Urut Pilkada, di Medan, Sumatera Utara, Kamis 24 September 2020. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, menyoroti sikap pemerintah yang memanfaatkan Pilkada 2020 untuk menggerakkan dan memberi stimulus ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Menurut Titi, pendekatan ini aneh dibanding sejumlah negara lain yang juga menggelar pemilu di masa pandemi.

"Saya tidak bisa bilang baik atau tidak baik, tapi itu anomali dalam pendekatan pemilu di masa pandemi," kata Titi dalam diskusi Populi Center, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Menurut Titi, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang menggunakan pendekatan ekonomi di antara negara-negara yang menggelar pemilu di masa pandemi. Ia mengatakan beberapa negara menurunkan terlebih dulu kasus Covid-19 sebelum melangsungkan pemilu.

Contohnya, kata Titi, ialah Korea Selatan, Mongolia, Sri Lanka, dan Singapura. Sedangkan Selandia Baru justru memutuskan menunda pemilu lantaran terjadi peningkatan kasus kendati angkanya tak banyak.

"Ekonomi pemilu ini satu-satunya di Indonesia di mana Pilkada dipakai sebagai instrumen pengendalian Covid-19 dan juga stimulus ekonomi," kata Titi.

Advertising
Advertising

Dalam pelbagai kesempatan sebelumnya pemerintah memang menyatakan Pilkada 2020 akan menggerakkan ekonomi. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan kontestasi ini bisa memperbanyak bantuan sosial untuk masyarakat terdampak.

Tito bahkan meminta calon kepala daerah inkumben maupun penantang berlomba-lomba memberikan bantuan dalam bentuk alat proteksi diri seperti masker, hand sanitizer, dan sebagainya. "Ini akan mempermudah juga secara nasional agar kita bisa mengendalikan Covid-19," ujar Mendagri Tito pada Mei lalu.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

13 jam lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

14 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

14 jam lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

19 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

1 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

1 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

4 hari lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya