Kapolri Idham Azis Ancam Copot Dirnarkoba yang Penakut

Reporter

Antara

Rabu, 30 September 2020 21:45 WIB

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (tengah) dan Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono (kanan) saat memberikan keterangan pers kepada media usai rapat konferensi pers pengamanan Operasi Ketupat, di Jakarta, Selasa 26 Mei 2020. (ANTARA/ Anita Permata Dewi)

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis mengancam akan mengganti direktur reserse narkoba di provinsi yang tidak bisa menindak tegas bandar narkoba di wilayahnya.

"Saya sudah bilang ke semua Dirnarkoba. Kalau takut-takut, saya cari pemain pengganti. Banyak pemain pengganti itu, kalau Dirnarkoba-nya 'ayam sayur'," kata Idham dalam rapat kerja Komisi III DPR RI secara daring, Rabu, 30 September 2020.

Idham menegaskan ingin semua Dirnarkoba tidak ada yang tidak bisa menindak bandar narkoba dengan tegas. Dalam kesempatan itu, Kapolri kembali menegaskan komitmennya untuk memberantas bandar narkoba yang mau merusak generasi bangsa.

"Sampai hari ini saya belum cabut perintah saya untuk menindak tegas kepada seluruh bandar-bandar (narkoba), apalagi yang dari luar negeri mau merusak generasi bangsa kita ini. Saya akan ambil alih tanggung jawab itu," ujar Idham Azis.

Idham mengatakan polisi tidak boleh membiarkan apabila ada yang mencoba memasukkan narkoba di Indonesia. Polisi harus memberikan tindakan tegas dan terukur sesuai dengan SOP untuk menyikapi maraknya peredaran narkoba itu.

Seperti yang dilaporkan anggota Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis pada Rapat Paripurna DPR RI, Selasa kemarin, tentang adanya pelabuhan-pelabuhan tikus tempat masuknya narkoba dari luar negeri ke daerah pemilihannya. Pelabuhan-pelabuhan tikus itu diungkapkan Iskan berada di Sei Rampah (Serdang Bedagai), Tanjung Balai, dan Mandailing Natal.

Dalam kesempatan itu, Kapolri Idham memuji Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Dirnarkoba Sumatera Utara, dan Dirnarkoba Riau sebagai Dirnarkoba yang berkinerja baik.

"Itu kayak Dirnarkoba Metro bagus itu, Dirnarkoba Sumut, Riau, saya suka itu. Saya bahkan tanya nomor sepatunya itu, pak. Berapa itu nomor sepatunya para Dir," kata Idham.

Kapolri juga berjanji di depan Komisi III DPR akan terus menjaga komitmen untuk tetap tegak lurus menegakkan hukum di Indonesia hingga akhir jabatan nanti. Ia menyebut tidak akan surut untuk menegakkan kasus-kasus yang ada, seperti penambangan ilegal.

"Apakah itu proyek-proyek di Polri ini. Saya sudah bilang sama Asisten Perencanaan dan Anggaran Polri, semua tegak lurus saja. Saya juga tidak kenal itu vendor, tidak kenal rekanan, saya lurus-lurus saja begitu," tutur Idham Azis.

Berita terkait

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

12 jam lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

1 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

1 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

1 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

1 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

2 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya