Komnas HAM Investigasi Kasus Penembakan Pendeta Yeremia di Papua

Selasa, 22 September 2020 09:49 WIB

Prajurit TNI dan Polri mengikuti upacara apel gabungan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin 14 Oktober 2019. TNI dan Polri bersinergi untuk meningkatkan pengamanan di Wamena. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Beka Ulung Hapsara mengatakan kantor Komnas HAM wilayah Papua telah menerima aduan masyarakat terkait penembakan Pendeta Yeremia Zanambani yang diduga dilakukan oleh aparat Tentara Nasional Indonesia. Beka mengatakan Komnas HAM akan segera menginvestigasi kejadian tersebut.

"Kami akan lakukan investigasi, meminta keterangan semua pihak," kata Beka kepada Tempo, Senin malam, 21 September 2020.

Beka mengatakan penembakan Pendeta Yeremia Zanambani harus diletakkan dalam konteks Papua secara keseluruhan. Menurut dia, peristiwa ini semakin membuktikan bahwa pendekatan keamanan tidak tepat untuk menyelesaikan persoalan di Papua.

Menurut Beka, siklus kekerasan di Papua terus terjadi salah satunya karena lemahnya penegakan hukum. Setiap ada peristiwa kekerasan, baik dari aparat maupun kelompok bersenjata, tak ada investigasi menyeluruh, sanksi yang tegas, serta evaluasi terhadap pendekatan keamanan dan operasi militer di Papua.

Akibatnya, kata dia, korban terus berjatuhan dari ketiga pihak, yakni aparat, kelompok bersenjata, hingga warga sipil. Beka berharap temuan-temuan Komnas HAM nantinya bisa mendorong langkah penegakan hukum serta menjadi bahan bagi Presiden Joko Widodo untuk mengambil langkah konkret menghentikan siklus kekerasan di Papua.

Advertising
Advertising

"Presiden harus mencari langkah konkret untuk menghentikan siklus kekerasan itu. Presiden harus mencari akar masalahnya apa dan disembuhkan," ujar Beka.

Pendeta Yeremia Zanambani diduga ditembak TNI pada Sabtu pekan lalu, 19 September 2020 di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pendeta Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) dan tokoh Suku Moni itu diduga ditembak di dekat kandang babi miliknya, yang berjarak sekitar 250-300 meter dari rumah.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat GKII Pendeta Daniel Ronda yang mendapat informasi dari lapangan mengatakan, Distrik Hitadipa kala itu sepi lantaran warga mengungsi. Sebab, TNI menggelar operasi karena salah satu anggotanya tewas sehari sebelumnya.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria dalam keterangannya sebelumnya menyebut anggotanya ditembak oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB).

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwihan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menyebut Pendeta Yeremia meninggal ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. "Mereka sedang mencari momen menarik perhatian di Sidang Umum PBB akhir bulan ini," kata Suriastawa dalam keterangan tertulis, Ahad, 20 September 2020.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

4 jam lalu

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengingatkan kepada seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI), untuk menjaga persaudaraan kebangsaan dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

4 jam lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

12 jam lalu

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

Polda Papua akan menerjunkan tiga regu Brimob imbas serangan TPNPB-OPM di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

18 jam lalu

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

19 jam lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

1 hari lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

2 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

3 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

3 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

3 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya