Untuk menganstisipasi segala hal buruk, saat ini panitia melakukan pengecekan menyeluruh atas persiapan agar tidak terjadi persoalan.
"Pada subuh dinihari biasanya sudah banyak yang datang," kata Vidya Rahayu Budiyanti, Bagian Hubungan Masyarakat PT Gudang Garam Tbk, Jum'at (26/9) saat dihubungi melalui telepon seluler.
Menurut Vidya, semua rencana dan persiapan yang telah dikoordinasikan dengan polisi tidak ada perubahan. Areal unit I kompleks pabrik Gudang Garam di Kelurahan Semampir, Kota Kediri yang akan menjadi tempat pembagian sedekah juga sudah mulai dipersiapkan.
Pembagian sedekah dijaga sekitar 700 aparat gabungan. Menurut Komisaris Polisi Abraham Gurgurem, Kepala Bagian Bina Mitra Kepolisian Resort Kota Kediri, jumlah aparat pengamanan yang diterjunkan mencapai 700 orang. Terdiri dari anggota Polresta Kediri, anggota Brigade Mobil, anggota Kepolisian Wilayah Kediri, anggota TNI dari Kodim 0809 serta 100 orang Satuan Pengaman internal Gudang Garam.
Selain itu juga dibantu tenaga medis lengkap dengan ambulan dan mobil pemadam kebakaran milik Gudang Garam dan Pemkot Kediri. "Nanti malam kami sudah stand by di lokasi." kata Abraham.
Agar tak terjadi peristiwa seperti di Pasuruan, para pengantri diharuskan duduk. Mereka dipisah-pisahkan menjadi delapan lajur deret antri agar tidak berjubel. Sekat-sekat juga diterapkan untuk memisahkan kaum lanjut usia, ibu hamil, anak-anak dan kaum perempuan.
Wakil Direktur Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Umum PT Gudang Garam, Slamet Budiono menjelaskan, pembagian sedekah menjelang lebaran telah berlangsung sejak berpuluh-puluh tahun silam. Biasanya dibagikan pada hari terakhir masuk kerja sebelum libur lebaran.
Inisiatif sedekah masal itu diawali oleh pendiri Gudang Garam, Suryo Wonowijoyo. Ketika Suryo wafat, tradisi pemberian sedekah untuk kaum dhuafa itu diteruskan hingga kini dan menjadi agenda tahunan pabrik.
Perusahaan tidak mematok jumlah pengunjung. Berapapun jumlah masyarakat yang datang minta sedekah, perusahaan akan memberinya secara merata. Tahun lalu sekitar 20 ribu orang datang ke Gudang Garam untuk mendapatkan sedekah. Mereka tidak hanya datang dari Kediri, tapi juga dari seluruh wilayah Eks Karesidenan Kediri seperti Blitar, Nganjuk, Trenggalek dan Tulungagung. Tiap orang mendapat uang tunai berkisar antara Rp 10 ribu - Rp 20 ribu. <b>DWIDJO U. MAKSUM</b>