Profil Jaksa Kasus Novel Baswedan yang Meninggal Berstatus Positif Covid-19

Selasa, 18 Agustus 2020 09:12 WIB

Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sentra Gakkumdu Jakarta Utara Doni Boy Faisal Panjaitan (kiri), Ketua Tim JPU Fedrik Adhar (tengah) dan Erma Octora. ANTARA/Fianda Rassat

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut penyerang Novel Baswedan, Robertino Fedrik Adhar meninggal pada Senin kemarin, 17 Agustus 2020. Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin membenarkan Fredrik terkonfirmasi positif Covid-19, tetapi tak menjawab apakah meninggalnya Fredrik karena Covid-19.

Adapun menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Hari Setiyono, Fedrik mengalami sakit komplikasi gula. "Meninggal dunia di RS Bintaro, sudah dimakamkan sore tadi (kemarin) di TPU Jombang Ciputat Tangsel," kata Hari lewat pesan singkat Senin, 17 Agustus 2020.

Nama Jaksa Fedrik mencuat saat menjadi jaksa penuntut bagi penyerang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Fedrik ramai dikritik lantaran hanya menuntut satu tahun penjara bagi Rahmat Kadir Mahulette dan Rony Bugis--ketika itu terdakwa penyiram air keras terhadap Novel.

Indonesia Corruption Watch (ICW) ketika itu menilai Fedrik tak profesional dan ditengarai memiliki konflik kepentingan. Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, menduga Fedrik tak suka kepada KPK. Dugaan ini berangkat dari rekam jejak digital Fedrik di media sosial.

Berdasarkan penelusuran Kurnia, Fedrik pernah menulis status bernada negatif ihwal KPK di akun Facebook miliknya. Akun itu tak ditemukan lagi, tetapi gambar tangkapan layar laman Facebook yang disebut milik Fedrik sudah beredar di jagat maya. "(Status) itu diunggah pada 2016," kata Kurnia, dikutip dari Koran Tempo edisi 15 Juni 2020.

Advertising
Advertising

Jaksa berusia 37 tahun ini juga disorot lantaran terlihat memamerkan kemewahan di media sosial. "Kalau dibandingkan dengan masa kerja dan gaji seorang jaksa, publik cukup kaget. Yang bersangkutan harus menjelaskan apakah ada sumber dana di luar gaji," kata Kurnia.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang ada di Komisi Pemberantasan Korupsi, Fedrik tercatat memiliki Rp 5,82 miliar harta kekayaan. Ia mempunyai bangunan hasil warisan di Oku Timur senilai Rp 2,5 miliar dan bangunan hasil sendiri di Palembang senilai Rp 50 juta.

Ada empat buah mobil, masing-masing Honda Civic Sedan (Rp 185 juta), Honda Jazz Minibus (Rp 130 juta), Lexus Sedan, Toyota Fortuner, sepeda motor vario (Rp 12 juta). Semua aset transportasi ini disebut sebagai hasil sendiri.

Kemudian harta bergerak lainnya senilai RP 2,5 miliar, kas dan setara kas Rp 61 juta, harta lainnya Rp 570 juta, dan utang Rp 198 juta.

Fedrik sedianya akan dipanggil oleh Komisi Kejaksaan untuk dimintai keterangan terkait penuntutan perkara Novel Baswedan. Ia akan dipanggil bersama tim penuntut lainnya, Ahmad Patoni.

Ketua Komisi Kejaksaan Barita Simanjuntak sebenarnya telah melontarkan rencana pemanggilan itu saat Novel Baswedan menyambangi kantornya pada 2 Juli 2020. Saat itu, Novel melaporkan kejanggalan penanganan kasus penyiraman air keras oleh tim JPU ke Komisi Kejaksaan.

Meski demikian, saat itu Barita mengatakan pemanggilan terhadap tim jaksa harus menunggu vonis hakim. Dia bilang komisi tak boleh mengganggu kerja jaksa. Selain itu, Komisi Kejaksaan juga perlu menganalisis pertimbangan majelis hakim dalam putusan untuk menentukan rekomendasi untuk Kejaksaan Agung.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | ROSSENO AJI | KORAN TEMPO

Berita terkait

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

16 jam lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

1 hari lalu

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

Kemenpan RB menyiapkan jumlah formasi yang cukup besar bagi kejaksaan agung dan MA untuk formasi rekrutmen CPNS pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Kejaksaan Agung Periksa Robert Bonosusatya sebagai Saksi di Perkara Korupsi di PT Timah

1 hari lalu

Alasan Kejaksaan Agung Periksa Robert Bonosusatya sebagai Saksi di Perkara Korupsi di PT Timah

Robert Bonosusatya mengklaim hanya berteman dengan keempat nama tersangka korupsi timah, tapi tak pernah berbisnis timah.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Pengacara Sebut Soal Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi, Ini Artinya

2 hari lalu

Pengacara Sebut Soal Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi, Ini Artinya

Pengacara Harvey Moeis dan Sandra Dewi mengatakan bahwa keduanya telah membuat perjanjian pisah harta sejak menikah pada 2016. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

2 hari lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Sidang Praperadilan Crazy Rich Surabaya Budi Said Melawan Kejaksaan Agung Digelar Hari Ini

3 hari lalu

Sidang Praperadilan Crazy Rich Surabaya Budi Said Melawan Kejaksaan Agung Digelar Hari Ini

Perkara jual beli emas antara Budi Said dengan PT Aneka Tambang (Antam) sudah bergulir sejak 2018.

Baca Selengkapnya

EKSKLUSIF: Robert Bonosusatya Jelaskan Transfer Uang ke Tersangka Kasus Korupsi Timah

3 hari lalu

EKSKLUSIF: Robert Bonosusatya Jelaskan Transfer Uang ke Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Robert Bonosusatya blak-blakan soal uang yang dikirimnya kepada salah satu tersangka kasus dugaan korupsi timah di Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

4 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

5 hari lalu

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

Boyamin mengklaim punya data sendiri tentang Robert Bonosusatya dalam pusaran korupsi timah yang telah diserahkan kepada penyidik Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya