Massa Intoleran Bubarkan Acara Doa Bersama di Solo, 3 Orang Terluka

Minggu, 9 Agustus 2020 18:45 WIB

Kepala Polresta Surakarta Komisaris Besar Andy Rifai (kir) didampingi Kasat Rekrimi AKP Purbo Adjar Waskita (kanan) DI Mapolresta Surakarta. ANTARA/Bambang Dwi Marwoto

TEMPO.CO, Surakarta -Sekelompok massa intoleran membubarkan sebuah acara doa di Mertodranan, Pasarkliwon, Solo, hingga menyebabkan tiga orang terluka Sabtu petang 8 Agustus 2020 . Diduga, massa melakukan penyerangan lokasi penyelenggaraan acara lantaran menganggap ada kegiatan yang berbau syiah.

Kepala Kepolisian Sektor Pasarkliwon Ajun komisaris Adis Dani Garta menyebut kejadian bermulaa dari adanya acara keluarga di rumah korban. "Lantas ada sekelompok orang yang meminta acara itu bubar," katanya, Ahad 9 Agustus 2020. Polisi yang mendapatkan laporan langsung bergerak menuju lokasi.

Menurutnya, polisi berusaha melakukan pendekatan dan mediasi dengan kedua pihak. Lantaran jumlah massa yang datang cukup banyak, polisi juga merusaha mengevakuasi warga yang ada di dalam rumah tersebut.

Sayangnya, tiga warga justru kena pukul saat keluar dari rumah itu. Sepeda motor yang dikendarai terjatuh karena diserang massa. Mereka mendapatkan sejumlah pukulan hingga harus dibawa ke rumah sakit.

Kepala Polresta Surakarta Komisaris Besar Andy Rifai juga sempat kena pukul saat berusaha melindungi tiga warga itu. "Kena pukul beberapa kali, tapi tidak luka," katanya. Massa yang mengeruduk tempat itu lantas pergi setelah ada korban yang terluka.

Advertising
Advertising

Menurut Andy, saat ini polisi tengah berada di lapangan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku. "Kami akan menindak tegas," katanya. Dia mengaku mendapat dukungan dari sejumlah pihak untuk mengusut kasus intoleran itu hingga tuntas.

Salah satu tokoh masyarakat Pasarkliwon, Habib Novel Alaydrus menyebut kasus intoleran itu sangat mencoreng nama Kota Solo. "Malam itu saya langsung ke lokasi untuk memberikan dukungan kepada polisi agar bekerja secara profesional," katanya.

Menurutnya, warga sekitar justru tidak pernah mempermasalahkan kegiatan yang sering digelar di rumah korban meski berbeda aliran. Dia menganggap semua warga berhak menggelar acara apapun di dalam rumah sepanjang tidak melanggar hukum. "Yang jelas perbuatan anarkistis (itu) yang salah," katanya mengecam penyerangan tersebut.

Apalagi, lanjutnya, keluarga korban sebenarnya sudah berusaha meminimalir potensi konflik dengan tidak menggelar acara berbau syiah selama beberapa tahun terakhir. "Polisi harus bisa melindungi semua warga negara termasuk kelompok minoritas," kata pimpinan Majelis Raudhoh itu.

Menurut salah satu warga yang enggan disebut namanya, massa yang menggeruduk memang mengira keluarga korban sedang menggelar ritual aliran syiah. "Padahal setahu saya mereka menggelar acara doa untuk persiapan pernikahan," kata warga tersebut.

Warga juga membantu polisi dengan memberi penghalang di jalan masuk agar massa yang datang tidak bertambah. "Warga lain kami minta tetap dalam rumah agar tidak jadi korban salah sasaran," katanya.

Terpisah, Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah mengecam keras aksi brutal yang membuat tiga orang terluka itu. "Kami mengecam tindakan brutal dan main hakim sendiri yang terjadi di Solo," kata Ketua GP Ansor Jateng, Sholahudin Aly seperti dalam rilisnya yang diterima Tempo.

Dia meminta agar polisi bersikap tegas demi menjaga kepercayaan publik di Solo kepada aparat penegak hukum. "Kami mendorong polisi bisa memberi rasa aman kepada siapapun untuk menyelenggarakan kegiatan adat yang tidak melanggar norma yang berlaku," kata dia.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

21 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

2 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

4 hari lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Berhadiah Mobil

4 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Berhadiah Mobil

Kota Solo kembali menghadirkan event Solo Great Sale yang berlangsung selama satu bulan penuh. Berhadiah motor listrik hingga mobil.

Baca Selengkapnya

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Pengadilan Negeri Solo, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Almas

4 hari lalu

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Pengadilan Negeri Solo, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Almas

Almas mengajukan dua gugatan kepada Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengadilan Negeri Solo Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru terhadap Gibran

4 hari lalu

Alasan Pengadilan Negeri Solo Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru terhadap Gibran

Putusan Majelis Hakim itu diambil dengan pertimbangan dan pendapat bahwa gugatan yang diajukan Almas terhadap Gibran bersifat Vexatious Litigation.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

4 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

7 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Solo Menari 2024 Semarakkan Peringatan Hari Tari Dunia di Kota Bengawan

8 hari lalu

Solo Menari 2024 Semarakkan Peringatan Hari Tari Dunia di Kota Bengawan

Solo Menari 2024 diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung.

Baca Selengkapnya