Pemerintah Akan Gandeng Swasta Untuk Produksi Vaksin Covid-19

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Jumat, 24 Juli 2020 11:55 WIB

Unit Mobile Laboratorium Biosafety Level 3 (Mobile Lab BSL-3) PT Bio Farma di halaman Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Bandung, Rabu, 22 Juli 2020. Mobile Lab BSL-3 ini berfungsi untuk proses ekstraksi RNA dari spesimen swab pasien Covid-19 dan pemeriksaan melalui RT-PCR masyarakat. Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Unpad akan melakukan uji klinis vaksin Covid-19 di Bandung awal Agustus 2020. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menggandeng perusahaan swasta PT Kalbe Farma Tbk, di samping PT Bio Farma (Persero), untuk memproduksi vaksin Covid-19. Vaksin ini hasil kerja sama dengan Sinovac Biotech, perusahaan biofarmasi asal Cina, yang ditargetkan bisa diproduksi awal 2021, setelah uji klinis tahap III selesai dilakukan.

"Produksi vaksin akan dilakukan oleh perusahaan yang berasal dari Indonesia. Sementara ini dengan BUMN, PT Bio Farma dan ada rencana dengan pihak swasta, PT Kalbe serta alternatif lainnya," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta pada Jumat, 24 Juli 2020.

Satgas Penanganan Covid-19, kata Wiku, telah membentuk tim pakar di bidang vaksin dan obat untuk memastikan vaksin yang akan diproduksi ini cocok dengan kebutuhan masyarakat.

Pemerintah, kata Wiku, memprioritaskan tiga hal dalam hal ini. Pertama, aman, yakni vaksin mampu memberikan perlindungan tanpa efek samping. Kedua, tepat. Artinya, betul-betul menimbulkan kekebalan spesifik terhadap virus corona yang ada di Indonesia. Ketiga, cepat. "Uji klinis sampai proses produksi diharapkan bisa dilakukan dengan cepat," ujar Wiku.

Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, perusahaan pelat merah tersebut akan menyiapkan produksi vaksin sebanyak 100-250 juta dosis per tahun. "Tapi, untuk tahap pertama, kami targetkan 40 juta dosis per tahun," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 21 Juli 2020.

Kepala Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito menambahkan, lembaganya akan mendampingi proses produksi vaksin ini. Mereka juga menjamin izin edar segera keluar setelah uji klinis tahap III vaksin kerja sama dengan Sinovac tersebut selesai dilakukan.

"Kami sudah hampir sampai menemukan dan memproduksi vaksin ini. BPOM menjamin protokol uji klinis ini valid. Kemudian, kami akan dampingi proses ini agar ada percepatan izin edar," ujar Penny.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

4 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

8 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

10 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya