PDIP Usung Anak Pramono Anung di Pilkada Kabupaten Kediri
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Kukuh S. Wibowo
Jumat, 17 Juli 2020 18:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP resmi mencalonkan Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa di Pilkada Kabupaten Kediri 2020. Hanindhito adalah putra dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Adapun Dewi adalah Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama Kediri.
"Kabupaten Kediri, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Politik dan Keamanan PDIP Puan Maharani membacakan rekomendasi, Jumat, 17 Juli 2020.
Dikutip dari Majalah Tempo edisi 11 Juli 2020, Sekretaris PDIP Jawa Timur Sri Untari mengaku mendatangi Pramono Anung dan Hanindhito di Jakarta awal tahun ini. Mereka meminang Dhito menjadi calon bupati Kediri. Menurut Sri Untari, Pramono dan Dhito tak serta merta mengiyakan permintaan tersebut.
Karena jawaban tak kunjung tiba, Ketua PDIP Jawa Timur Kusnadi mengajak Dhito bertandang ke rumah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada pertengahan Maret lalu. Barulah setelah pertemuan itu, kata Sri Untari, Dhito mengatakan bersedia dicalonkan. "Kami menunggu jawaban beliau cukup lama," kata Sri Untari dikutip dari Majalah Tempo.
Di Kediri, PDIP berkuasa sejak 20 tahun lalu. Kekuasaan dimulai pada 1999 ketika salah satu kader partai banteng, Sutrisno memimpin Kediri. Sutrisno berkuasa selama dua periode. Setelah jabatannya habis, Ketua PDIP Kediri ini mengajukan istrinya, Haryanti sebagai calon bupati.
Sutrisno juga memasang istrinya yang lain, Nurlaila, sebagai lawan. Haryanti menang dan menjabat Bupati Kediri untuk periode 2010-2015. Kemudian pada Pilkada Serentak 2016, Haryanti kembali berlaga. Lagi-lagi dia terpilih dan menjabat hingga 2021 mendatang. Di tengah persiapan penetapan calon bupati, pada Desember 2019 lalu Sutrisno mundur dari jabatannya sebagai pengurus partai di daerah.
Seorang petinggi PDIP menuturkan partainya ingin mengakhiri dinasti politik Sutrisno di Kediri. Karena itulah mereka menyiapkan calon alternatif, yakni putra Pramono Anung, yang berasal dari Kediri. Sri Untari tak secara eksplisit menjelaskan penghentian dinasti politik di Kediri. Namun ia berujar, partainya ingin tak sekadar menang di Kediri, tetapi sekaligus ingin ada regenerasi.
Pramono Anung mengatakan putranya tak pernah mendaftarkan diri maju sebagai calon bupati Kediri. Namun, menurut Pramono, pengurus PDIP Jawa Timur dan Kediri mendatangi rumahnya di Jakarta. Mereka meminta Dhito, sapaan Hanindhito, maju sebagai calon bupati. Karena ini penugasan partai, kata Pramono, putranya tak bisa menolak. "Ini kan karena tiba-tiba. Kalau istilah orang Jawa, ketiban sampur, ditugasi," ujar Pramono, yang berasal dari Kediri.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | MAJALAH TEMPO