Mundur dari Tim Teknis Omnibus Law, KSPI Siapkan Aksi Besar

Selasa, 14 Juli 2020 18:50 WIB

Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Melakukan Longmarch dalam aksi massa dari Parkir Senayan Timur hingga ke depan Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020. Aksi tersebut menuntut penolakan terhadap omnibus law dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan. TEMPO/Ahmad Tri Hawaari

TEMPO.CO, Jakarta-Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan akan menggelar aksi besar menolak Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja pada awal Agustus mendatang. KSPI menyatakan sedang mengkonsolidasikan anggotanya. "Aksi akan diikuti ratusan ribu buruh dari seluruh Indonesia," kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 Juli 2020.

Said Iqbal mengatakan, untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), aksi akan digelar di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat. Sedangkan aksi di daerah akan digelar di kantor gubernur atau DPRD provinsi.

Menurut dia ada dua tuntutan yang akan disuarakan dalam aksi nanti. Yakni menolak omnibus law RUU Cipta Kerja dan menolak PHK akibat dampak Covid-19. "Kedua isu tersebut merupakan isu besar yang menjadi perhatian serius buruh Indonesia," kata Iqbal.

Namun sebelum aksi, Iqbal mengatakan KSPI akan terlebih dahulu menyerahkan konsep dan melakukan lobi ke pemerintah dan DPR terkait dua isu tadi. KSPI berharap pemerintah dan DPR menghentikan pembahasan omnibus law RUU Cipta Kerja dan fokus menyelamatkan ekonomi di tengah krisis ekonomi yang akan terjadi. "Omnibus law bukanlah solusi untuk mengatasi krisis, karena itu pembahasan omnibus law harus segera dihentikan," kata dia.

Iqbal berujar KSPI dan sejumlah serikat buruh telah keluar dari tim teknis omnibus law bentukan Menteri Ketenagakerjaan. Tim itu awalnya dibentuk untuk membahas klaster ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja yang ditolak para buruh.

KSPI, kata Iqbal, mensinyalir tim itu hanya bersifat formalitas agar seakan-akan buruh sudah dilibatkan. Padahal, tim tak bisa membuat keputusan yang mengubah pasal-pasal dalam RUU Cipta Kerja yang merugikan buruh.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

2 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

2 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

2 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

2 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

2 hari lalu

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia kembali menuntut pencabutan pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dalam peringatan Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

2 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

May Day 2024, KSBSI Akan Tuntut 6 Poin dalam Aksi Buruh Besok

3 hari lalu

May Day 2024, KSBSI Akan Tuntut 6 Poin dalam Aksi Buruh Besok

KSBSI mengimbau seluruh anggota dan korwil se-Indonesia untuk turun aksi dalam peringatan May Day 2024. Tahun ini, KSBI menuntut 6 poin, apa saja itu?

Baca Selengkapnya

May Day, Partai Buruh Sebut akan Ada 50 Ribu Buruh Geruduk Istana

6 hari lalu

May Day, Partai Buruh Sebut akan Ada 50 Ribu Buruh Geruduk Istana

Aksi May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh

Baca Selengkapnya

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

48 hari lalu

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia

Baca Selengkapnya

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

28 Februari 2024

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

Kritik Rocky Gerung terhadap kebijakan UU Omnibus Law dianggap oleh David Tobing sebagai penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya