Yasonna Laoly Cerita Bekerja Senyap Ekstradisi Maria Lumowa

Kamis, 9 Juli 2020 19:29 WIB

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD (kedua kiri) bersama Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (kanan) memberikan keterangan pers terkait penangkapan buronan pembobol kredit BNI sebesar 1,7 Triliun, Marie Pauline Lumowa di Ruang VIP Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 9 Juli 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menceritakan proses senyap ekstradisi Maria Pauline Lumowa dari Serbia ke Indonesia. Yasonna mengaku melaporkan rencana penjemputan Maria Lumowa kepada sejumlah menteri, tetapi meminta mereka merahasiakan hal itu terlebih dulu.

Menurut Yasonna, dia melapor kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk diteruskan kepada Presiden Joko Widodo, serta Kantor Staf Presiden. "Saya minta kita rahasiakan dulu, kita rahasiakan sebelum betul-betul yang bersangkutan ada di tangan kita," kata Yasonna dalam konferensi pers, Kamis, 9 Juli 2020.

Yasonna mengklaim pemerintah melakukan diplomasi tingkat tinggi untuk membawa pulang Maria Lumowa dari Serbia. Selain belum adanya ikatan perjanjian ekstradisi kedua negara, Yasonna mengatakan ada 'gangguan' dalam proses ekstradisi tersebut.

Yasonna mengaku mendapat cerita dari Duta Besar Indonesia di Serbia Chandra W. Yudha yang mengatakan bahwa ada upaya intens dari salah satu negara yang melobi agar Maria tak diekstradisi. "Saya katakan karena beliau warga negara Belanda, ada lobi-lobi. Bukan hanya kita yang melobi," kata Yasonna.

Meski begitu, lanjut Yasonna, Serbia adalah negara hukum yang memiliki kedaulatan sendiri. Ia pun berterima kasih atas kerja sama dan komitmen pemerintah Serbia untuk menyerahkan Maria ke Indonesia.

Yasonna menuturkan ekstradisi ini menunjukkan Indonesia adalah negara hukum. Ia berujar, orang-orang yang berurusan dengan hukum bisa melarikan diri, tapi tak bisa bersembunyi. "Walaupun orang sudah banyak lupa, tetapi hukum adalah hukum." kata politikus PDIP ini.

Mahfud Md yang hadir dalam konferensi pers mengatakan, proses penyerahan buronan 17 tahun itu memang harus dilakukan dengan hati-hati. "Setelah melalui proses panjang dan diam-diam, terima kasih kepada Bapak Menkumham yang bekerja dalam senyap, tidak ada yang tahu, tidak ada yang dengar, karena memang harus hati-hati," kata Mahfud.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Menteri Yasonna Sebut Pemerintah Tidak Kaji soal Dwi Kewarganegaraan WNI

48 hari lalu

Menteri Yasonna Sebut Pemerintah Tidak Kaji soal Dwi Kewarganegaraan WNI

Pekan lalu, Presiden Jokowi memerintahkan Yasonna untuk membuat kajian mengenai status kewarganegaraan diaspora.

Baca Selengkapnya

Teladan Ayah Tempa Kedisiplinan Yasonna

12 Februari 2024

Teladan Ayah Tempa Kedisiplinan Yasonna

Terlatih kerja keras saat membantu ayahnya membangun bisnis minyak goreng. Kerja keras dan disiplin menjadi bekal Yasonna membangun karier di bidang hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri Yasonna: Evaluasi dan Identifikasi Peluang Mendatang

14 Desember 2023

Menteri Yasonna: Evaluasi dan Identifikasi Peluang Mendatang

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melaksanakan refleksi akhir tahun 2023

Baca Selengkapnya

Yasonna : Bekali Diri dengan Softskill, Jadilah Taruna yang Unggul dan Kompetitif

7 Desember 2023

Yasonna : Bekali Diri dengan Softskill, Jadilah Taruna yang Unggul dan Kompetitif

Wisuda Taruna Poltekip/Poltekim, Yasonna : Bekali Diri dengan Softskill, Jadilah Taruna yang Unggul dan Kompetitif

Baca Selengkapnya

Menteri Yasonna Bahas Sejumlah Isu dengan Delegasi Belanda

6 Oktober 2023

Menteri Yasonna Bahas Sejumlah Isu dengan Delegasi Belanda

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly, mengadakan working lunch dengan Jochum Wilderman

Baca Selengkapnya

Tuan Rumah AALCO di Bali, Indonesia Bahas Isu Hukum Dagang dan Investasi Internasional hingga Perampasan Aset

29 September 2023

Tuan Rumah AALCO di Bali, Indonesia Bahas Isu Hukum Dagang dan Investasi Internasional hingga Perampasan Aset

Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan sesi tahunan Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 di Bali pada 15 - 20 Oktober 2023 mendatang.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md dan Yassona Temui Eks Mahasiswa di Belanda yang Terjebak usai G30S, Bahas Kewarganegaraan

28 Agustus 2023

Mahfud Md dan Yassona Temui Eks Mahasiswa di Belanda yang Terjebak usai G30S, Bahas Kewarganegaraan

Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly menemui eks Mahasiswa Ikatan Dinas (MAHID) di Belanda Ahad 27 Agustus 2023

Baca Selengkapnya

Di Oxford, Menteri Yasonna Bicara Soal Martabat Manusia

28 Juli 2023

Di Oxford, Menteri Yasonna Bicara Soal Martabat Manusia

Yasonna menyatakan resolusi PBB ini akan memberikan pengakuan atas martabat manusia sebagai hak asasi manusia yang paling fundamental.

Baca Selengkapnya

Menkumham Sampaikan Dukungan Indonesia terhadap Kekayaan Intelektual Global

7 Juli 2023

Menkumham Sampaikan Dukungan Indonesia terhadap Kekayaan Intelektual Global

Menurut Yasonna, kerja sama internasional di bidang kekayaan intelektual akan memberikan banyak manfaat.

Baca Selengkapnya

Menteri Yasonna Berikan Pencatatan Hak Cipta Lagu Loneliness dan Permata Indah Dunia Karya Putri Ariani

20 Juni 2023

Menteri Yasonna Berikan Pencatatan Hak Cipta Lagu Loneliness dan Permata Indah Dunia Karya Putri Ariani

Yasonna H. Laoly memberikan apresiasi berupa pemberian piagam dan Surat Pencatatan Hak Cipta atas dua lagu Putri Ariani berjudul 'Loneliness' dan 'Permata Indah Dunia'.

Baca Selengkapnya