248 Perawat di Jawa Timur Terpapar Covid-19, Surabaya Terbanyak

Senin, 6 Juli 2020 15:51 WIB

Petugas medis yang mengenakan pakaian pelindung menginstruksikan seorang pasien tentang bagaimana melakukan peregangan tubuh saat dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) untuk pasien Virus Corona di Rumah Sakit Persahabatan di Jakarta Timur, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah perawat di Jawa Timur yang terinfeksi Covid-19 hingga 6 Juli meningkat menjadi 248 orang.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Nursalam, mengatakan peningkatan itu terjadi dalam sepekan terakhir.

Nursalam menyebut seminggu terakhir tenaga kesehatan banyak yang mengikuti tes cepat dan tes usap. "Memang karena efek logis dari rapid test (tes cepat) dan tes PCR," kata Nursalam saat dikonfirmasi Tempo melalui sambungan Telepon, Senin siang, 6 Juli 2020.

Selain tes cepat dan tes usap yang masif, kata dia, beban kerja yang terlalu tinggi akibat meningkatnya jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit turut membuat anggotanya banyak terinfeksi. Dia menyebut rasio jumlah perawat dengan pasien tidak sebanding.

Nursalam mengatakan saat ini rasio perawat dengan pasien di ruang ICU (Intensive Care Unit) 1 banding 1. Sementara perbandingan jumlah perawat dengan pasien yang berada di HCU (Hing Care Unit) 1 banding 2. Sedangkan rasio jumlah perawat dengan pasien yang menjalani rawat inap 1 banding 5 hingga 8.

Advertising
Advertising

Menurut dia, anggotanya yang terpapar Covid-19 terbanyak tersebar di Kota Surabaya, yakni 108 perawat. Ddisusul Kabupaten Sidoarjo sebanyak 65 perawat. "Sisanya tersebar di beberapa kabupaten lain yang berada di Jawa Timur," ucap dia.

Nursalam mengatakan dari 248 perawat yang terinfeksi Covid-19, 50 persen lebih sudah dinyatakan sembuh, 30 persen masih dirawat di rumah sakit, dan sisanya menjalani isolasi mandiri. Adapun perawat yang meninggal ada 12 orang. Rinciannya, Kota Surabaya 7, Tuban 1, Sidoarjo 1, Kota Malang 1, Bojonegoro 1, serta Sampang 1.

Dengan banyaknya perawat yang terpapar Covid-19, pihaknya meminta pemerintah khususnya instansi pelayanan untuk melibatkan perawat dalam manajamen penanganan serta membuka data pasien Covid-19. Dia juga mendesak pemerintah memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan dasar perawat, seperti waktu istirahat, makan, dan suplemen.

Dia menilai perlu meninjau ulang terkait penambahan kamar di beberapa rumah sakit di dengan mempertimbangkan kebutuhan tenaga kesehatan, termasuk perawat. Juga pemisahan gedung antara pasien Covid-19 dan non-Covid. "Setting gedung dan ruangan supaya alur terpisah antara pasien Covid-19 dan non-Covid-19," ucapnya.

Di samping itu, pihaknya merekomendasikan dilakukan tes usap secara masif dan berkala setiap 14 hari terhadap tenaga kesehatan. Nursalam juga meminta anggotanya selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD).

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

8 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

11 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

22 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

15 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya