Sejumlah RUU Akan Didrop dari Prolegnas 2020

Selasa, 30 Juni 2020 20:30 WIB

Suasana Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun 2019-2020 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 15 Juni 2020. Rapat ini tak diikuti semua anggota dewan, tercatat hanya sekitar separuh dari keseluruhan jumlah anggota DPR periode 2019-2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat mengevaluasi Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2020. Sejumlah rancangan undang-undang pun akan dikeluarkan dari daftar prolegnas prioritas tahun ini.

Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas meminta setiap komisi mengevaluasi RUU usulan masing-masing. Jika diperkirakan tak rampung pada Oktober mendatang, ia mengusulkan RUU terkait dikeluarkan dari Prolegnas 2020.

"Kalau belum selesai dan belum dimulai pembahasan di komisi, saya menyarankan teman-teman periode 2020 ini kita keluarkan dulu dari Prolegnas," kata Supratman dalam rapat pada Selasa, 30 Juni 2020.

Supratman mengatakan RUU yang didrop itu bisa kembali diusulkan untuk masuk dalam Prolegnas 2021. Pembahasan terkait Prolegnas tahun depan akan digelar Oktober mendatang sebelum penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

Dalam rapat evaluasi itu, Supratman mengusulkan agar sejumlah RUU yang substansinya diatur dalam Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja dikeluarkan dari Prolegnas 2020. Seperti RUU Penyiaran, RUU Pertanahan, dan RUU tentang Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan Perekonomian.

Advertising
Advertising

"RUU Penyiaran perlu dipertimbangkan apakah sudah harus dibahas, sedangkan beberapa ketentuan sudah masuk di omnibus," kata Supratman. Di akhir rapat, anggota Komisi I DPR Nurul Arifin menerima usulan agar RUU Penyiaran ditunda ke Prolegnas 2021.

Begitu pula dengan RUU Pertanahan yang diusulkan Komisi II DPR. Namun Supratman mengatakan hal ini akan dibahas lebih dulu dengan Komisi II DPR. Pimpinan Komisi II DPR tak mengikuti rapat evaluasi Prolegnas tersebut lantaran tengah rapat dengan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Hukum dan HAM.

"Komisi II itu ada yang di-hold itu RUU Pertanahan karena menunggu omnibus law selesai," kata Wakil Ketua Baleg DPR Willy Aditya secara terpisah.

Selain RUU yang substansinya diatur di omnibus law, sejumlah RUU lain juga diusulkan didrop dari Prolegnas 2020. Daftar RUU itu yakni RUU Keamanan dan Ketahanan Siber yang diusulkan Komisi I, RUU Kehutanan dan RUU Perikanan yang diusulkan Komisi IV.

Kemudian RUU Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang diusulkan Komisi VI, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang diusulkan Komisi VIII, RUU tentang Pramuka dari Komisi X, RUU tentang OJK dari Komisi IX.

Selain itu, Supratman mengusulkan agar RUU Penyadapan yang diusulkan Badan Legislasi juga dikeluarkan dari Prolegnas. Namun, usulan ini masih akan dibicarakan lebih lanjut.

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

13 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

13 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

14 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

4 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

5 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya