Akun Aktivis Diretas, Indonesia Disebut Punya Pegasus dari Israel

Senin, 29 Juni 2020 10:34 WIB

Advokat dari Lembaga advokasi hukum dan HAM Lokataru, Haris Azhar, saat melaporkan Ketua Pengadilan Negeri Timika, Papua, Relly D. Behuku ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus gratifikasi, 12 Februari 2018. Dewi Nurita/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Peretasan terhadap akun sejumlah aktivis belakangan ini menjadi momok bagi para pegiat antikorupsi dan hak asasi manusia. Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar, mengatakan sangat mungkin negara terus memantau mereka. Beberapa kalangan mengatakan salah satu alat yang digunakan adalah alat sadap Pegasus.

"Negara punya alat canggih dan infrastruktur yang menutup celah bagi kami untuk tak terpantau," kata Haris, dikutip dari Majalah Tempo edisi Senin, 29 Juni 2020.

Kabar kepemilikan alat-alat sadap canggih dibenarkan sejumlah anggota Komisi Pertahanan dan Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat. Salah satu alat itu adalah Pegasus, program perusak sekaligus mata-mata (spyware) buatan NSO Group Technologies, perusahaan asal Israel.

Perangkat lunak ini dapat digunakan untuk menginfeksi telepon seluler dan mengambil data berupa foto, percakapan, serta nomor kontak, juga merekam pembicaraan target jarak jauh.

Anggota Komisi I DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Effendi Muara Sakti Simbolon dan politikus Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan membenarkan kabar adanya penggunaan Pegasus. "Barang itu sudah lama digunakan," kata Effendi.

Advertising
Advertising

Menolak menyebut nama lembaga negara yang menggunakan peralatan itu, Effendi mengatakan Pegasus digunakan untuk memata-matai kelompok teroris. Salah satunya untuk Operasi Tinombala di Sulawesi Tengah yang berlangsung sejak 2016. Dia juga mengungkapkan Pegasus dipakai untuk mengejar kelompok bersenjata di Papua.

NSO Group Technologies dalam brosur pengenalan produknya menyatakan Pegasus hanya diperuntukkan bagi organisasi yang berwenang melawan kejahatan dan teroris. Namun Pegasus--diambil dari nama kuda jantan bersayap dalam legenda Yunani--ditengarai tak hanya digunakan untuk memantau teroris ataupun pelaku kejahatan.

Mantan anggota staf intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, menuding Arab Saudi menggunakan Pegasus ini untuk mengintai Jamal Khashoggi yang kritis kepada pemerintah Saudi. Khasoggi tewas dimutilasi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati juga khawatir dengan digunakannya alat sadap canggih milik negara ini. Tak ada transparansi mengenai alat-alat sadap yang dimiliki lembaga pemerintah, dia khawatir alat itu disalahgunakan. Apalagi tak ada pengawasan ketat terhadap aktivitas penyadapan.

Baca selengkapnya di Majalah Tempo edisi pekan ini di https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/160826/bagaimana-teror-terhadap-aktivis-terjadi-dan-siapa-terlibat


Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

4 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

5 jam lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

6 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

13 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

13 jam lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

14 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

16 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

22 jam lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

1 hari lalu

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel

Baca Selengkapnya