Covid-19, LSM Usul Tunda Pilkada 2020 atau Voting Daring

Sabtu, 27 Juni 2020 03:31 WIB

Tahapan pilkada Tangerang Selatan 2020 di situ KPUD Tangerang Sekatan. Foto:Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti bidang hukum dari The Indonesian Institute atau TII, Aulia Guzasiah, mengatakan e-voting yang dilakukan secara asimetris bisa menjadi solusi alternatif dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah Pilkada serentak 2020 di tengah pandemi corona atau Covid-19.

Dia beralasan alasannya angka penularan Covid-19 di Indonesia saat ini hingga kini masih tinggi.

“Jika melihat perkembangan kasus yang per hari ini telah mencapai angka 50.187 orang (positif Covid-19), maka tidak ada pilihan yang paling bijak dan rasional kalau bukan menundanya, atau tetap melanjutkannya dengan mekanisme penyelenggaraan asimetris yang dilakukan secara elektronik dan daring," kata Aulia dalam keterangan tertulis, Jum'at, 26 Juni 2020.

Menurut Aulia, jika dilanjutkan dengan cara-cara konvensional seperti biasanya, maka penyelenggaraan pilkada serentak di 270 daerah pada bulan Desember nanti berpotensi menjadi klaster penyebaran Covid-19 terparah yang pernah ada.

Meski ada wacana penambahan TPS dan protokol kesehatan yang ketat, langkah itu masih meragukan untuk bisa mencegah paparan Covid-19.

Advertising
Advertising

"Bayangkan saja, ada sekitar 105 juta pemilih di 270 daerah menurut data DP4 Kemendagri, yang nantinya tetap harus bergerak, berkumpul, dan bertukar tempat. Belum lagi jika hal ini juga dikaitkan dengan jumlah PPS (Panitia Pemungutan Suara) yang nantinya bertugas di lapangan," kata dia.

Aulia menuturkan penyelenggaraan pilkada asimetris dengan mekanisme e-voting setidaknya dapat diterapkan di daerah perkotaan atau di desa-desa yang tingkat penyebaran infeksinya masih tinggi.

Misalnya, di daerah yang angka rata-rata kasus positif Covid-19-nya 70 hingga 80 persen. Sementara di wilayah yang telah mengalami penurunan di angka 20 hingga 30 persen atau sekurang-kurangnya memiliki tingkat populasi masyarakat yang terbilang belum begitu padat, dapat mengadakan pemilihan dengan cara-cara konvensional seperti biasanya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Terkait dengan mekanisme e-voting, Aulia tidak menyangkal jika wacana penerapannya masih belum jelas dan menjadi masalah di beberapa negara. Ini terutama terkait soal jaminan keamanannya yang masih rentan terhadap peretasan.

Namun Aulia menilai teknologi e-voting hari ini telah jauh berkembang dan lebih mutakhir. “Sebut saja teknologi 'blockchain' yang mulai dibicarakan pemanfaatannya dalam pemilu," kata dia soal pilkada 2020.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

8 jam lalu

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengingatkan kepada seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI), untuk menjaga persaudaraan kebangsaan dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

13 jam lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

1 hari lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

1 hari lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

3 hari lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

4 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya