Daging Sapi Gelonggongan Disita

Reporter

Editor

Kamis, 11 September 2008 15:00 WIB

TEMPO Interaktif , Kediri: Upaya pemerintah dan aparat keamanan Kota Kediri menjauhkan masyarakat dari daging sapi gelonggongan nyaris bobol, Kamis (11/9) pukul 01.00 wib, dinihari. Tiga orang yang mengangkut daging haram dari tiga ekor sapi potong itu hendak memasok ke Pasar Setono Betek Kota kediri dengan menaikkannya ke dalam bak mobil terbuka bernomor polisi AG 7568 NP.

Polisi juga menangkap Kepala Rumah Pemotongan Hewan Kabupaten Tulungagung yang disinyalir mengetahu sapi yang akan dipotong merupakan sapi gelonggongan. Sapi-sapi itu dipotong di pemotongan Tulungagung.

"Kami langsung menangkap empat orang itu dan menyita daging gelonggongan beserta mobil pengangkutnya," kata Kepala Kepolisian Resort Kota kediri, Ajun Komisaris Besar Polisi Dedy Prasetiyo, Kamis (11/9).

Keempat orang yang diamankan polisi adalah, Tarmuji, 49, warga Pucangan, Kecamatan Kauman, Tulungagung yang juga Kepala Rumah Pemotongan Hewan Tulungagung. M Arifin, 32, warga Bandarlor, Kota Kediri yang bertindak sebagai pengemudi. Siswoyo, 26, warga Jalan Mayjen Sungkono Tulungagung yang menjadi tenaga pengangkut dan Komaruddin, 38, warga Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung yang diduga sebagai pemilik.

Menurut Dedy, daging berkadar air tinggi itu berbahaya jika dikonsumsi. Selain itu juga ada unsur rekayasa memperberat bobot daging dengan cara meminumkan dan mengisi air sebanyak-banyaknya kepada sapi yang hendak disembelih. Pelaku bisa dijerat Undang Undang Konsumen, nomor 8/1999 tentang perlindungan konsumen. Ancaman hukumannya 5 tahun penjara.

Dari hasil penelitian petugas, daging itu memiliki kadar keasaman (PH) 9. Sedangkan daging normal PH-nya hanya sekitar 6. "Daging gelonggongan paling hanya mampu bertahan 11 jam. Kalau daging asli bisa sampai 24 jam," kata Dedy. Ciri lainnya, warna daging cenderung pucat atau memutih, berbeda dengan daging normal yang kemerahan.

Dalam pemeriksaan, Tarmuji, Kepala pemotongan Tulungagung mengakui pihaknya yang memotong sapi-sapi itu. Tapi tentang kandungan air, dia menyatakan tidak tahu. "Begitu pegawai kami selesai memotong langsung dibawa pemiliknya ke pasar untuk dijual," kata Tarmuji kepada penyidik.

Diperkirakan, berat total daging yang disita mencapai 7,5 kwintal. Dari pengakuan tersangka, penggelonggongan sapi bisa menaikkan keuntungan sekitar Rp 450 ribu per ekor. Polisi masih mengejar pelaku yang memasok sapi ke pemotongan Tulungagung. Dwidjo U Maksum

Berita terkait

Kasus Penyakit Sapi Gila, Daging Asal Brasil Dilarang Masuk Beberapa Negara

3 Maret 2023

Kasus Penyakit Sapi Gila, Daging Asal Brasil Dilarang Masuk Beberapa Negara

Kementerian Pertanian Brasil juga memastikan bahwa Rusia telah menghentikan impor dari Para setelah temuan kasus penyakit sapi gila.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Penyakit yang Belum Ditemukan Obatnya

6 Desember 2022

Inilah 7 Penyakit yang Belum Ditemukan Obatnya

Tidak semua penyakit yang ada di dunia ini mampu ditemukan obat penawarnya. Berikut sejumlah penyakit yang belum ditemukan obatnya.

Baca Selengkapnya

Bangkalan Minta Sapi Luar Tidak Masuk Madura

15 Desember 2014

Bangkalan Minta Sapi Luar Tidak Masuk Madura

Wabah penyakit antraks yang terjadi di Blitar dikhawatirkan bisa menular ke Madura.

Baca Selengkapnya

Soekarwo Klaim Tidak Ada Penularan Antraks  

15 Desember 2014

Soekarwo Klaim Tidak Ada Penularan Antraks  

Belasan sapi yang mati langsung dimusnahkan.

Baca Selengkapnya

Kediri Tolak Sapi Blitar Gara-gara Antraks  

15 Desember 2014

Kediri Tolak Sapi Blitar Gara-gara Antraks  

Kediri menjadi tujuan pengiriman sapi dari Blitar, wilayah yang sedang mengalami endemi antraks.

Baca Selengkapnya

Wabah Antraks Serang Peternakan Sapi di Blitar  

11 Desember 2014

Wabah Antraks Serang Peternakan Sapi di Blitar  

Kematian belasan sapi ini sempat membuat warga sekitar peternakan cemas.

Baca Selengkapnya

Takut Sapi Gila, Banyuwangi Stop Impor Sapi Kanada  

10 Mei 2012

Takut Sapi Gila, Banyuwangi Stop Impor Sapi Kanada  

Kanada pernah datang ke Banyuwangi untuk mensurvei tempat pembudidayaan sapi di Kecamatan Licin.

Baca Selengkapnya

Sapi Gila, Amerika Harus Buktikan Tidak Berbahaya

9 Mei 2012

Sapi Gila, Amerika Harus Buktikan Tidak Berbahaya

Kalau tidak berbahaya, larangan impor bisa dicabut.

Baca Selengkapnya

Dubes AS Klarifikasi Penyakit Sapi Gila  

2 Mei 2012

Dubes AS Klarifikasi Penyakit Sapi Gila  

Amerika Serikat melaporkan tindakan yang telah dan akan dilakukan di negaranya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Cabut Impor Sapi Amerika  

2 Mei 2012

Pemerintah Belum Cabut Impor Sapi Amerika  

Kami dalam posisi menunggu dari Amerika," kata Menteri Pertanian Suswono.

Baca Selengkapnya