Dubes RI: Jerman Tidak Pernah Remehkan Covid Sejak Kasus Pertama

Sabtu, 30 Mei 2020 13:14 WIB

Warga Muslim mendengarkan kutbah setelah melaksanakan salat Jumat di Gereja St. Martha di Berlin, Jerman, 22 Mei 2020. Gereja Marta mengizinkan umat Muslim menggelar salat Jumat di dalamnya selama Ramadan 2020, karena bangunan itu memiliki daya tampung hingga 100 jamaah. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno mengatakan bahwa pemerintah Jerman serius merespons penyakit Covid-19 sejak muncul kasus infeksi pertama kali.

"Tidak ada sikap meremehkan Covid-19 dari pimpinan tertinggi," kata Arif dalam video yang ditayangkan di akun Youtube BNPB, Sabtu, 30 Juni 2020.

Arif mengatakan, pemerintah Jerman juga cepat mengambil kebijakan ketika ada kasus pertama Covid-19 di negara tersebut, pada 27 Januari lalu. Saat itu juga, pemerintah Jerman membentuk tim krisis corona. Lalu memutuskan untuk lockdown.

Kebijakan di sana, kata Arif, bersifat tegas dan diimplementasikan hingga di lapangan. Pada awal lockdown, banyak warga Jerman yang tidak terlalu patuh. Bahkan ada orang membuat pesta lantaran pub ditutup. Kegiatan itu kemudian dibubarkan pemerintah Jerman. "Dan dilakukan tindakan disiplin. Sehingga kebijakan tegas di lapangan," katanya.

Kebijakan pemerintah Jerman juga tidak menggunakan frasa rumit. Dengan kata lain, bahasa yang dipakai mudah dimengerti dan bisa diterapkan masyarakat. Dampaknya pun menimbulkan disiplin masyarakat Jerman yang tinggi.

Advertising
Advertising

Arif mengakui, hoaks dan protes warga juga mewarnai kebijakan tegas pemerintah Jerman. Namun, mayoritas masyarakat di sana memiliki disiplin tinggi dan menyadari bahwa kebijakan tersebut kepentingan bersama.

Koordinasi pemerintah pusat dengan negara-negara bagian di Jerman juga berjalan. Arif menceritakan, mereka memiliki mekanisme review 2 pekan sekali. Setelah review akan ada pengumuman terbuka, jelas, dan menunjukkan langkah apa saja yang akan dilakukan dalam masa mendatang. "Jadi ada konsistensi dari pemerintah pusat di Berlin juga di negara bagian," ujarnya.

Kesiapan infrastruktur di Jerman juga dapat dijadikan pelajaran berharga yang bisa dicontoh negara lain. Menurut Arif, setiap negara perlu melakukan analis mendalam tentang pentingnya investasi di bidang kesehatan, pengembangan teknologi vaksin, dan investasi bidang lain yang dapat membantu negara jika terjadi pandemi.

Jerman memiliki 2.000 rumah sakit dan pernah dikritik karena terlalu banyak. "Ternyata RS yang banyak sangat membantu di pandemi Covid ini. Jerman memiliki jumlah tempat tidur ICU 28 ribu. Ventilator 35 ribu. Angka yang sangat tinggi dibanding negara Eropa sekitar Jerman," kata dia.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

18 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

3 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

3 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya