Cerita Pilu Relawan Makamkan Bayi Usia Sepuluh Hari PDP Covid-19

Rabu, 20 Mei 2020 05:31 WIB

Petugas medis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Sabtu, 16 Mei 2020. Juru Bicara Kasus Covid-19, Achmad Yurianto mengumumkan update terbaru jumlah kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia dengan 1.089 orang meninggal dunia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisnu T. Wardhana, relawan Tim Penanganan Jenazah Gugus Tugas COVID-19 Bantul, baru saja merampungkan santap sahurnya pada 17 Mei 2020 lalu saat telepon selulernya berdering. Dari layar handphone tampak panggilan itu berasal dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul.

Setelah menerima panggilan tersebut, ia mendapat kabar bahwa seorang balita berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19 baru saja meninggal dunia dan harus segera dimakamkan.

Tak disebutkan pasti usia si jenazah oleh pihak rumah sakit. Ia juga tak sempat menanyakan. "Padahal kami baru saja menguburkan pasien PDP juga di pemakaman Jipangan Bantul, lalu sahur. Tapi tugas sudah memanggil," ujar Wisnu T. Wardhana, relawan Tim Penanganan Jenazah Gugus Tugas COVID-19 Bantul dari unsur Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul kepada Tempo Selasa 18 Mei 2020.

Tak mau bersantai-santai, usai sahur itu juga, Wisnu dan tujuh relawan dari Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY bergegas menuju RSUD Bantul menjemput jenazah bayi itu.

Baju hazmat lengkap dengan perangkat APD juga sudah melekat erat di tubuh. Sedikit tradisi kecil tetap dijalankan tim untuk menghormati jenazah yang akan mereka kuburkan, yakni mencorat-coret baju hazmat satu-dua relawan dengan spidol.

Advertising
Advertising

Kali ini mereka menulis 'Surga Menantimu Dek Bayi' disertai gambar malaikat dan gambar jantung hati. Setiba di rumah sakit, sudah ada mobil ambulans jenazah menunggu. Tim langsung mengikuti gerak mobil ambulans itu dari belakang, menembus dinginnya subuh menuju lokasi pemakaman.

Jenazah sang bayi rencananya dimakamkan di dekat tempat tinggalnya, di sebuah pemakaman umum di Kecamatan Dlingo, Bantul. Pemakaman itu lokasinya ada di perbukitan, yang berjarak sekitar 45 menit dari pusat kota Bantul.

Saat fajar menyingsing, tim tiba di pemakaman yang padat dengan nisan. Prosesi pertama yang digelar adalah mensalatkan jenazah itu sebelum dimakamkan.

Betapa kagetnya para relawan saat membuka bagasi ambulans untuk mengeluarkan peti mati yang ukurannya ternyata tak sampai satu meter. Bayangan mereka awalnya balita atau bayi yang dimaksud rumah sakit ditempatkan di ukuran peti agak besar, minimal peti anak yang panjangnya 1 meteran lebih."Tapi ini, petinya paling 70-90 sentimeter," ujar Wisnu.

Menurut Wisnu, dari 14 jenazah pasien terkait Covid-19 yang telah mereka kuburkan sebulan terakhir, di antaranya anak usia 13 tahun . Peti yang mereka gotong biasanya berukuran sekitar 1,5 meteran. "Psikis kami kena begitu melihat peti mungil itu. Ternyata bayi laki laki yang usianya baru sepuluh hari," ujar Wisnu.

Wisnu menuturkan, relawan tak banyak berkata-kata dengan peti mungil di depannya. Mereka mulai mensalatkan jenazah itu dengan pikiran hampir sama satu sama lain. Terngiang ingat anak-anak sendiri di rumah."Peti ini paling kecil yang kami kuburkan selama ini, tapi rasanya paling berat. Kami langsung ingat anak-anak kami sendiri," ujar Wisnu.

Liang lahat bayi itu sendiri ada di tengah kompleks pemakaman. Tim harus berhati hati berjalan menyusuri makam. Mereka berjingkat, merunduk, menghindari batu nisan dan bangunan yang posisinya rapat rapat di tengah balutan hazmat serta badan yang penuh keringat.

Sesampai liang yang dituju, perlahan jenazah bayi itu diturunkan. Kicau burung mengiringi pemakaman pagi yang tak disertai ratap tangis keluarga bayi malang itu.

Satu dua relawan selama pemakaman bayi itu hanya merasa seperti ditonton banyak orang walau hanya 14 orang termasuk petugas di lokasi pemakaman itu. Namun itu perasaan biasa yang sering muncul dan tak pernah mereka hiraukan. "Keluarga sepertinya sudah ikhlas," ujar Wisnu.

Kepala Sub Bagian Hukum Pemasaran dan Kemitraan RSUD Panembahan Senopati Bantul, Siti Rahayu Ningsih membenarkan soal bayi usia 10 hari yang meninggal dunia dengan status PDP pada 16 Mei 2020 dan dikebumikan esok harinya itu. "Orang tuanya ODP (orang dalam pemantauan) saat bayi itu lahir," ujar Siti kepada Tempo.

Bayi itu lahir pada 6 Mei 2020 lalu. Ia bahkan sempat dibawa pulang orang tuanya ke rumah. Namun pada 11 Mei 2020 bayi itu dilarikan kembali ke RSUD Bantul dan dirawat di ruang isolasi Pediatric Intensive Care Unit atau PICU.

Siti hanya menyebut saat itu jabang bayi kondisinya tidak baik dan ditangani langsung oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) utama bersama dokter pendamping. Sayang, setelah lima hari diisolasi, bayi itu tak kuat dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Para relawan yang mengubur bayi itu hanya berharap, pemakaman bayi tak berdosa itu segera menyudahi tugas mereka sebagai tim penanganan jenazah Covid-19. Mereka sangat berharap tak ada lagi korban lain bertambah khususnya anak anak karena wabah.

"Mohon sekali, masyarakat semakin sadar, mematuhi protokol sehingga wabah ini segera usai. Jangan paksa lagi kami mengangkat peti peti kecil seperti ini," ujar Wisnu, relawan yang dalam pemakaman bayi itu bertindak sebagai safety officer.

Berita terkait

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

14 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

18 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

19 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

1 hari lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

Relawan Kami Gibran Tunggu Arahan soal Dukungan untuk Pilkada 2024

3 hari lalu

Relawan Kami Gibran Tunggu Arahan soal Dukungan untuk Pilkada 2024

Relawan Kawan Militan (Kami) Gibran meresmikan kantor dewan perwakilan daerah (DPD) Solo Raya, Jawa Tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

4 hari lalu

Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

Ketum PSI Kaesang Pangarep didorong relawan untuk maju di Pilkada Kota Bekasi. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie bilang begini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya