PKS Duga Anggaran Sosial Penanganan Covid-19 Habis 3-6 Bulan

Selasa, 19 Mei 2020 04:06 WIB

Pekerja mengemas paket bantuan sosial di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu, 22 April 2020. Gudang ini berfungsi sebagai tempat pengemasan bansos dari Pemerintah kepada warga yang membutuhkan di wilayah Jabodetabek. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di Dewan Perwakilan Rakyat, Sukamta, menduga anggaran penanganan Covid-19 yang disiapkan pemerintah hanya bertahan untuk 3-6 bulan saja. Prediksi ini merujuk skema pemberian jaring pengaman sosial seperti bantuan langsung tunai (BLT) dana desa yang hanya berlangsung tiga bulan dari April hingga Juni.

Sukamta pun menengarai akan habisnya anggaran ini membuat pemerintah melontarkan rencana relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan hidup berdamai dengan Covid-19. Menurut dia, dengan skenario masyarakat kembali beraktivitas normal pada Juni atau Juli, pemerintah seakan lepas tanggung jawab.

"Jangan-jangan anggaran pemerintah untuk jaring pengaman sosial memang sudah habis Juni, sehingga wacana pelonggaran sering dimunculkan," kata Sukamta dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Mei 2020.

Sukamta pun menilai pemerintah seperti kebingungan karena Covid-19 telah menyebar merata ke seluruh provinsi dan hampir 400 kabupaten/kota. Skema penanganan Covid-19 pun dinilai akan lebih rumit karena kondisi sarana prasarana dan sumber daya manusia di bidang kesehatan di daerah tidak sama.

Menurut Sukamta, PSBB yang berlaku saat ini pun masih menyisakan dua masalah besar. Pertama, dia menyebut PSBB belum mampu mengendalikan penyebaran Covid-19, terbukti dengan data penambahan kasus positif yang belum melandai.

Advertising
Advertising

Kedua, PSBB tidak mampu menyelamatkan ekonomi masyarakat. Padahal, pilihan PSBB ini diambil karena pemerintah menilai karantina wilayah tak bisa dilakukan dengan alasan ekonomi.

"Saya kira ini menunjukkan pemerintah tidak tahu mana yang prioritas untuk ditangani, inginnya semua bisa diatasi tetapi malah enggak dapat dua-duanya," ujar dia.

Anggota Komisi I DPR ini juga menilai pernyataan-pernyataan pemerintah membingungkan. Menurut dia, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ihwal belum ada rencana pelonggaran PSBB malah seakan-akan menyalahkan masyarakat.

"Mestinya yang disetop adalah wacana-wacana pemerintah, termasuk wacana presiden di beberapa kesempatan yang kemudian malah jadi bahan olok-olok di media sosial," kata Sukamta.

Berita terkait

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

58 menit lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

6 jam lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

9 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

10 jam lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

11 jam lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

12 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

13 jam lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

15 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

18 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya