Sempat Mau Libur Terima Sampel Covid, BBTKLPP: Lab Overcapacity

Minggu, 17 Mei 2020 06:02 WIB

Petugas medis mengambil sampel petugas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) saat tes swab di Stasiun Bogor, Senin, 27 April 2020. Tes ini dilakukan secara acak kepada petugas PT KCI dan penumpang KRL Commuter Line untuk mendeteksi kemungkinan penyebaran virus Corona (COVID-19) di moda transportasi KRL Commuter Line. ANTARA/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta, Kementerian Kesehatan Naning Nugrahini mengatakan lembaganya tidak menghentikan tes sampel Covid selama Idul Fitri 2020. Ia mengatakan hanya berencana untuk menghentikan sementara penerimaan sampel Covid-19 selama 6 hari.

Menurut Naning, keputusan itu diambil karena BBTKLPP kebanjiran sampel melebihi kemampuan tes per hari. “Di balik itu ada ceritanya, kami menerima spesimen melebihi kapasitas, sehingga sampelnya menumpuk,” kata Naning saat dihubungi, Sabtu, 16 Mei 2020.

Naning mengatakan pada April 2020 kantornya menerima spesimen Covid-19 hingga 500 per harinya. Jumlahnya melonjak sejak Mei 2020 menjadi 600 sampel per hari. Sementara, lembaganya memiliki 6 mesin yang mampu melakukan tes Polymerase Chain Reaction terhadap 558 sampel setiap hari. Namun, setiap sampel yang akan diuji harus melalui proses ekstraksi. Ekstraksi saat ini masih dilakukan secara manual. Kapasitas ekstraksi BBTKLPP hanya berjumlah setengah dari kemampuan tes PCR, yakni 279 sampel setiap hari.

Naning berencana menambah kapasitas ekstraksi dengan mendatangkan mesin baru, namun mesin itu baru akan datang pada Juni nanti. “Kemampuan ekstraksi kami baru 3X93 setiap harinya,”ujar mantan Kepala BBTKLPP Banjarbaru ini.

Selain itu dengan berkurangnya jumlah sampel yang harus diuji, Naning berharap bisa memberikan sedikit kelonggaran kepada pegawainya untuk berkumpul bersama keluarga di hari pertama Idul Fitri. Sejak Covid-19 masuk ke Indonesia, kata dia, pegawainya bekerja selama 12 jam lebih setiap hari tanpa libur, mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 19.00. Ia berencana membolehkan pegawainya masuk pada pukul 10.00 di hari pertama Idul Fitri. Selebihnya, pegawainya akan bekerja seperti biasa.

Advertising
Advertising

Karena alasan inilah Naning mengeluarkan surat pemberitahuan tertanggal 15 Mei 2020. Dalam surat itu, Naning menyatakan laboratoriumnya akan menghentikan penerimaan sampel sejak 20 Mei pada pukul 12.00 WIB. Penerimaan sampel akan dibuka kembali pada 26 Mei 2020.

Meski berhenti menerima sampel, Naning memastikan laboratoriumnya akan tetap melakukan pengujian PCR kepada spesimen Covid-19 yang sudah diterima. Pengujian akan tetap dilakukan saat dua hari Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 24 dan 25 Mei 2020. Ia berharap dalam enam hari itu, laboratoriumnya bisa merampungkan pengetesan terhadap sampel yang menumpuk itu.

“Sebenarnya hanya mengerem volume sampel saja, kan enggak mungkin aku ceritakan itu di surat,” kata dia. Saat ini, Naning berencana mencabut surat pemberitahuannya itu. Laboratorium BBTKLPP, kata dia, akan terus membuka penerimaan sampel selama 24 jam, termasuk pada hari Lebaran.



Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

9 hari lalu

Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Bagaimana mungkin konsumsi obat flu bisa berdampak pada positif narkoba seperti yang dialami istri komika Bintang Emon?

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya