Foto udara suasana malam pemukiman warga di Lingkungan Peresak Tempit, Kelurahan Ampenan Tengah, Mataram, NTB, Sabtu, 28 Maret 2020. Pemerintah Kota Mataram pada 28 Maret 2020 pukul 22.00 WITA mulai memberlakukan jam malam atau pembatasan waktu ke luar rumah bagi seluruh warga Kota Mataram untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19). ANTARA/Ahmad Subaidi
TEMPO.CO, Mataram - Anak-anak terjangkit Covid-19 terus terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB.
Dari hasil pemeriksaan swab pada Senin lalu, 4 Mei 2020, tiga anak diketahui tertular Covid-19. Mereka adalah pasien nomor 269, 273, dan 275.
Sehari sebelumnya dua anak di bawah usia 10 tahun dideteksi terjangkit Covid-19. Seperti pasien anak-anak lainnya, keduanya juga tertular dari keluarga terdekat.
"Beberapa kasus Covid-19 menimpa hampir seluruh anggota keluarga," kata Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariad yang juga selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 hari ini, Selasa, 5 Mei 2020.
Menurut dia, orang tua yang terkena Covid-19 terpaksa harus meninggalkan anak-anak di bawah umur untuk menjalani perawatan dan isolasi.
Lalu Gita menerangkan akan dilakukan pendampingan khusus dari pemerintah daerah dan lembaga-lembaga sosial terhadap anak-anak yang orang tuanya mengidap Covid-19.
''Supaya dapat menjamin kebutuhan pokok sekaligus rasa aman."
Dia mengatakan pada masa wabah Covid-19 gotong royong dan kebersamaan sangat penting.
Masyarakat juga diimbau menggunakan media sosial dengan bijak dengan tidak mengunggah foto dan video serta pernyataan-pernyataan yang meresahkan dan provokatif.