Epidemolog Percaya Reuters soal Jumlah Pasien Covid Meninggal

Reporter

Friski Riana

Rabu, 29 April 2020 14:53 WIB

Sejumlah keluarga pasien (kanan) memperhatikan tenaga medis dan penggali kubur yang mengenakan alat pelindung diri saat proses pemakaman keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tengku Mahmud Palas di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa 28 April 2020. Pemerintah Indonesia menyatakan hingga 28 April pukul 12.00 WIB, jumlah kematian akibat COVID-19 mencapai 773 orang dari 9.511 kasus terkonfirmasi positif, sedangkan yang sembuh ada 1.254 orang. ANTARA FOTO/FB Anggoro

TEMPO.CO, Jakarta-Media asing Reuters melaporkan jumlah kasus kematian dengan gejala Covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 2.200 orang. Namun, angka tersebut tidak tercatat sebagai korban meninggal Covid-19. Adapun juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyampaikan total jumlah kasus meninggal Covid-19 sebanyak 773 orang per 27 April 2020.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menilai angka kasus kematian yang disampaikan Reuters memungkinkan. “Di permodelan saya, estimasinya segitu,” kata Pandu kepada Tempo, Rabu, 29 April 2020.

Pandu memperkirakan jumlah kasus kematian akibat Covid-19 yang sesungguhnya bisa mencapai empat kali lipat dari data yang disampaikan pemerintah. Hal itu bisa terjadi karena banyak orang dengan gejala Covid-19 belum dites atau hasil tesnya belum keluar, tetapi sudah dirawat seperti pasien Covid-19.

Dan ketika meninggal, mereka tidak dianggap sebagai pasien Covid-19. Sedangkan data orang meninggal yang dilaporkan pemerintah adalah yang hasil tesnya sudah keluar dan dinyatakan positif Covid-19.

Menurut Pandu, belum diketahui apa penyebab tingginya angka kematian pada pasien dengan gejala Covid-19 atau PDP (pasien dalam pengawasan). Jika PDP tersebut memiliki penyakit penyerta dan usianya sudah tua, maka risiko kematiannya memang tinggi.

Pandu menyarankan pemerintah melaporkan apa adanya mengenai jumlah kasus meninggal pada PDP. Juga menyampaikan bahwa hasil tesnya belum keluar. “Jadi kalau hanya melaporkan yang dengan Covid-19 seakan-akan yang meninggal segitu, padahal ada juga PDP yang meninggal,” kata Pandu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

3 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

7 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya