Fraksi Rakyat Indonesia Sebut Polri Menteror Rakyat

Reporter

Egi Adyatama

Minggu, 26 April 2020 15:00 WIB

Pengguna akun Twitter mengunggah salah satu poster bernada humor saat aksi damai mahasiswa #GejayanMemanggil di Yogyakarta, Senin, 23 September 2019. Twitter/FaridaDestiana

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil yang tergabung dalam Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) mendesak Polri segera menghentikan teror terhadap masyarakat.

FRI mencatat sejak Februari 2020 terjadi beberapa pola untuk memberangus suara kritis publik. Menurut FRI tindakan Polri tersebut menunjukkan kemunduran demokrasi.

Aktifis FRI, Wahyu A. Perdana, mengatakan kala itu intimidasi terhadap gerakan yang menolak Rancangan Undang-Undang Omnibus Law sampai protes terahdap penanganan Covid-19 oleh pemerintah.

"Pemerintah segera mengevaluasi Polri dan pihak-pihak yang seharusnya menjaga keamanan masyarakat," kata Wahyu dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo hari ini, Ahad, 26 April 2020.

Wahyu menyatakan FRI menuntut negara menghentikan segala jenis teror dan intimidasi terhadap rakyat di tengah pandemi Covid-19.

Adapun pelaku penebar ketakutan, termasuk pelaku peretasan, juga harus segera ditangkap.

Dia berpendapat bahwa bentuk teror semakin beragam. Tak hanya lewat intimidasi atau kedatangan aparat ke lokasi kegiatan langsung.

Wahyu mengatakan belakangan teror juga dilakukan dalam bentuk peretasan atau percobaan peretasan gawai dan aplikasi pesan.

"Setidaknya terdapat empat pola, yaitu intimidasi, peretasan, kriminalisasi, dan pengawasan," ucap Wahyu.

FRI berisi berbagai kelompok masyarakat, antara lain Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), serta Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Universitas Kristen Indonesia.

Berdasarkan catatan FRI, menurut dia, peretasan paling banyak memakan korban, seperti Fajar (Ketua BEM UI), Azhar, Merah Johansyah dari Jatam, dan Syahdan Husein dari Gejayan Memanggil.

Percobaan peretasan akun Twitter dialami Koordinator Jarigan Desa Kita R Sumakto @DesaKita2 dan akun Facebook seorang jurnalis, Mawa Kresna.

Wahyu mengungkapkan kriminalisasi menimpa pegiat Aksi Kamisan Malang, peneliti independen kebijakan publik Ravio Patra, dan 3 pemuda yang aktif dalam gerakan berbasis edukasi dan solidaritas di Tangerang.

Ketiganya adalah Rio Imanuel, Aflah Adhi, dan Muhammad Riski.

Pengawasan aktivitas oleh Polri dan orang tak dikenal dialami Solidaritas Pangan Yogyakarta sebanyak dua kali. LBH Medan mengalaminya empat kali.

Berita terkait

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

9 jam lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

12 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

18 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

20 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

22 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

3 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya