Seorang peserta pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK) mengenakan alat pelindung diri (APD) yang diproduksi sesuai dengan standar keamanan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di BLK Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat 27 Maret 2020. Pemkot Semarang menargetkan dapat memproduksi 100 unit baju pelindung tenaga medis per hari dengan total target 5.000 unit untuk didistribusikan secara gratis ke sejumlah rumah sakit yang menangani kasus virus Corona (COVID-19) di Kota Semarang. ANTARA FOTO/Aji Styawan
TEMPO.CO, Semarang - Data jumlah pasien Covid-19 yang sembuh maupun meninggal yang tercatat oleh Pemerintah Kota Semarang berbeda dengan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan pantauan Antara di Semarang pada Senin, 13 April 2020, perbedaan itu terlihat dari data yang ada di laman siagacorona.kotasemarang.go.id dengan laman corona.jatengprov.go.id.
Dalam tampilan laman itu, jumlah pasien sembuh di Kota Semarang sebanyak 29 orang, sementara di data Pemerintah Provinsi baru 15 orang.
Adapun untuk data meninggal, Pemerintah Kota Semarang mencatat sebanyak 18 orang. Sementara data Pemerintah Provinsi hanya mencatat 16 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam memastikan data yang disajikan dalam laman siagacorona.kotasemarang.go.id sudah terverifikasi.
Perbedaan data itu, kata dia, disebabkan karena Pemerintah Provinsi tidak mengambil dari dari Pemerintah Kota Semarang secara langsung. "Kami maunya pemprov ambil data dari kami sehingga nanti datanya sama," katanya.