IPW Sebut Bentrok TNI - Polisi di Papua Dipicu Masalah Sewa Motor

Senin, 13 April 2020 11:28 WIB

Polisi melakukan patroli di kota Wamena, Papua, 12 Oktober 2019. Tiga minggu pasca kejadian tersebut, delapan kali penerbangan dilakukan untuk memulangkan warga yang eksodus untuk kembali ke Wamena. Ratusan pengungsi tiba dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara. Berangsur-angsur kehidupan Wamena kembali menggeliat dan bergairah. ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch menyebut pertikaian antara anggota TNI dengan personel polisi di Memberamo, Papua, diawali oleh masalah sewa motor.

Menurut IPW, awalnya salah satu anggota Kepolisian Resor Memberamo Raya menyewa motor tukang ojek yang pangkalannya berada di dekat Markas Satuan Tugas Batalion Infanteri 755/Yalet.

“Menurut kronologi yang didapat IPW, pertikaian itu bermula dari sewa-menyewa motor,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane, saat dihubungi, Senin, 13 April 2020.

Neta melanjutkan anggota Polres itu menyewa motor seorang tukang ojek dengan perjanjian awal Rp 50 ribu per jam. Si anggota polisi, kata dia, menggunakan motor itu selama tiga jam. Namun, menurut Neta, dia hanya mau membayar Rp 50 ribu. “Dari sanalah kemudian terjadi perselisihan antara tukang ojek dan anggota polisi,” kata Neta.

Menurut Neta, anggota Yonif 755 yang markasnya berada dekat pangkalan ojek berupaya melerai keributan itu. Namun, belakangan malah terjadi keributan yang melibatkan anggota TNI dan Polri. Anggota polres itu kemudian melaporkan pertikaian ini ke rekannya di Polres Memberamo.

Advertising
Advertising

Kapolres Memberamo, kata Neta, mengetahui pertikaian ini. Ia meminta anggotanya untuk tidak berbuat apapun. Namun, imbauan Kapolres itu nampaknya tak dihiraukan. Sehingga, beberapa anggota Polres mendatangi Markas Satgas Yonif/755, hingga akhirnya pecah baku tembak yang menewaskan 3 anggota Polres Memberamo.

Kepala Subdirektorat Penerangan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Anton Ampang mengatakan bentrokan terjadi di pertigaan Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja Distrik Memberamo Raya pada 12 April 2020 pukul 07.40 WIT. Ia menyebut kesalahpahaman menjadi pemicu bentrok itu.

Tiga anggota Polres Memberamo yang tewas dalam bentrokan ini yakni, Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias. Marcelino tewas karena luka tembak di leher sebelah kanan; Yosias mengalami luka tembak di leher kiri dan Alexander tewas dengan luka tembak di paha kiri.

Dua anggota polisi lainnya yang terluka ialah Bripka Alva Titaley, tertembak di paha kiri dan Brigpol Robert Marien yang mengalami luka tembak di punggung sebanyak tiga kali. Korban luka sedang dirawat di RSUD Kawera Memberamo Raya. Sementara, korban tewas diterbangkan ke Jayapura untuk dilakukan visum di RS Bhayangkara Jayapura.

Setelah kejadian ini, Kepala Polda Papua dan Pangdam XVII/Cendrawasih membentuk tim gabungan untuk menyelidik penyebab insiden. Tim gabungan tengah melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara. “Situasi pascakejadian sudah kondusif,” kata Anton

Berita terkait

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

38 menit lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

12 jam lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

14 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

15 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

16 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

16 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

19 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

23 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya