Dokter dan perawat mengenakan masker dan sarung tangan untuk mencegah penyebaran wabah Virus Corona, saat melihat kondisi bayi yang baru lahir di ruang bersalin, di Najaf, Irak, 2 April 2020. REUTERS/Alaa al-Marjani
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI, Harif Fadhillah menyebut salah satu penyebab 10 perawat meninggal di tengah wabah Covid-19 lantaran tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang layak sesuai kriteria.
"Tapi tentu utamanya harus ditelusuri riwayat kontak dan perilaku kerja termasuk kebijakan rumah sakit. Hanya saja mungkin yang terpapar karena tidak menggunakan APD yang lengkap yang layak," ucap Harif saat dihubungi pada Jumat, 10 April 2020.
Harif mengakui bahwa ketersediaan APD masih sangat kurang, khususnya untuk rumah sakit swasta dan puskesmas.
"Mungkin karena yang jadi epicentrum kan Jabodetabek dan Jawa, serta beberapa di luar Jawa," kata Harif.
Sebanyak sepuluh perawat meninggal di tengah wabah Covid-19. Harif mengatakan para rekan sejawatnya ini meninggal dengan status Pasien Dalam Pengawasan atau PDP.
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
15 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa