Penggugat Jokowi: Kami Tak Terafiliasi Politik, Ormas, atau LSM

Kamis, 2 April 2020 08:00 WIB

Pekerja penjaga makam, membawa peti mati korban Virus Corona saat akan dimakamkan di Jakarta, 31 Maret 2020. Update Corona di Indonesia pada 31 Maret, terdapat 1.528 Kasus, 136 Meninggal, dan 81 pasien Sembuh. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Enam pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan pedagang eceran mengajukan gugatan class action terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena dianggap lalai menangani penyebaran virus corona di Indonesia. Gugatan itu didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu kemarin, 1 April 2020.

Perwakilan penggugat, Enggal Pamukty mengatakan gugatan tersebut didasari keresahan para pedagang eceran yang mengalami kerugian material dan imaterial karena langkah pemerintah menangani corona. "Suara kritik di media sosial tidak didengar, jadi kami terpaksa melakukan langkah terakhir yaitu mengambil upaya hukum," kata Enggal kepada Tempo, Rabu malam, 1 April 2020.

Enggal mengatakan ada 29 posita dalam gugatan perdata tersebut. Namun kata dia, poin pentingnya terdapat dalam tiga posita, yakni kelalaian Jokowi selaku presiden dalam menangani corona, permintaan ganti rugi material dan imaterial, dan pemberlakuan karantina wilayah.

Penggugat meminta Jokowi menetapkan karantina wilayah sesuai yang diatur dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan untuk daerah yang mengalami kenaikan pasien yang sakit akibat corona (Covid-19).

"Yang terdekat dan terpenting adalah pemberlakuan karantina wilayah atau yang sering kita dengar lockdown. Itu harapan kami, baru kemudian kerugian material itu untuk komunitas kami," kata dia.

Advertising
Advertising

Untuk kerugian material, penggugat menghitung besar kerugian senilai Rp 12 juta selama 12 hari. Adapun kerugian imaterial, seperti rasa cemas dan rasa tidak aman, sebesar Rp 12 miliar.

Enggal mengatakan tak ada unsur politik dalam gugatan ini. Ia mengatakan para penggugat juga tidak berafiliasi dengan entitas politik, firma hukum, LSM, atau ormas tertentu. Dia juga mengatakan mereka tak akan mundur dan mencabut guugatan. "Hakulyakin seratus persen tidak akan pernah mundur," kata dia.

Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret lalu. Hingga kemarin, tercatat ada 1.677 kasus dan 157 orang meninggal, serta 103 orang sembuh.

Pelbagai usulan untuk melakukan karantina wilayah tak disetujui pemerintah pusat. Pemerintah hanya menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang oleh banyak pihak dinilai tak jauh berbeda dengan pembatasan interaksi fisik dan sosial (physical and social distancing) yang sudah dianjurkan sejak 15 Maret lalu.

Berita terkait

Dihadiri Elon Musk, Jokowi akan Buka KTT World Water Forum Senin Pagi Ini

19 menit lalu

Dihadiri Elon Musk, Jokowi akan Buka KTT World Water Forum Senin Pagi Ini

Presiden Jokowi akan membuka KTT World Water Forum Ke-10 bertempat di Bali Internasional Convention Center (BICC), Bali, Senin pagi ini,

Baca Selengkapnya

Kata Maruarar Sirait Soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas V

46 menit lalu

Kata Maruarar Sirait Soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas V

Mantan politikus PDIP Maruarar Sirait mengatakan harus menghormati keputusan PDIP yang tidak mengundang Jokowi dalam Rakernas V.

Baca Selengkapnya

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

9 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

12 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

15 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

15 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

15 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

19 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

19 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

19 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya