Said Didu Kenang Almarhum Bob Hasan: Dia Lindungi Soeharto

Selasa, 31 Maret 2020 17:59 WIB

Mohammad Bob Hasan. Dok. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Said Didu mengenang sosok almarhum Bob Hasan sebagai orang yang sangat loyal terhadap Soeharto, Presiden era Orba.

Said mengatakan, Bob Hasan bahkan rela masuk penjara untuk menanggung kesalahan-kesalahan yang dituduhkan terhadap Soeharto.

"Dia betul-betul melindungi Pak Harto dari kasus yang dituduhkan, yayasan, dan lain-lain itu. Dia rela masuk penjara itu adalah bentuk loyalitas dia kepada Pak Harto," kata Said ketika dihubungi Tempo hari ini, Selasa, 31 Maret 2020.

Menurut Said Didu, dirinya cukup dekat dengan pengusaha kelahiran Semarang, 24 Februari 1931, tersebut. Ia menyatakan kerap berdiskusi, mengobrol, dan menyantap kepiting bersama di rumah Bob Hasan.

Bob Hasan pernah bercerita tentang kasus yang dialami setelah Orde baru tumbang.

Said mengatakan Bob mengakui dirinya bersalah tetapi dipenjara karena politik.

"Dia pasang badan, masuk penjara. Jadi menurut saya Bob Hasan adalah salah satu tumbal dari tumbangnya Orde Baru. Dia rela, ikhlas dipenjara."

Bob Hasan jugalah yang mengenalkan Said Didu terhadap sejarah PT Freeport di Indonesia.

Said juga memuji kecintaan Bob terhadap olahraga atletik. Hingga sebelum meninggal, Bob Hasan menjabat Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).

"Dia biayai semua dengan uang sendiri. Itulah mengapa prestasi atletik kita agak bagus," ujar Said.

Bob Hasan meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darah (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta pada pukul 11.00 WIB hari ini, Selasa, 31 Maret 2020.

Ia meninggal di usia 89 tahun karena sakit kanker paru-paru.

Bob Hasan pernah menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII. Dia juga asuh Pahlawan Nasional Jenderal Gatot Subroto.

Pada 2001, Bob Hasan divonis dua tahun penjara dalam kasus korupsi pemetaan hutan oleh PT Mapindo Parama di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Dikutip dari Majalah Tempo edisi 20 Juli 20023, Bob Hasan selaku Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) didakwa memberikan proyek pemotretan dan pemetaan hutan produksi seluas 88,6 juta hektare kepada PT Adikarto Printindo pada 1989.

Proyek itu dianggap muslihat lantaran belakangan Adikarto menjadi milik Bob dan berubah nama menjadi Mapindo. Proyek serupa kembali terjadi pada 1996.

Dalam kasus tersebut, ditengarai ada uang tiga yayasan yang diketuai Soeharto di Mapindo.

Pengadilan Tinggi kemudian memperberat hukuman Bob Hasan menjadi 8 tahun penjara. Sempat menghuni LP Salemba dan Cipinang, Bob kemudian dikirim ke Nusa Kambangan oleh Jaksa Agung Baharuddin Lopa.

Sembari menunggu hasil permohonan Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung, Bob Hasan di Nusa Kambangan sukses berbisnis batu akik. Dia juga yang memperbaiki fasilitas olahraga di LP Nusa Kambangan dengan pribadinya.

Berita terkait

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

4 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

6 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

7 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

7 hari lalu

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.

Baca Selengkapnya

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

17 hari lalu

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

Tradisi open house di kalangan pejabat Indonesia makin menguat sejak Orde Baru era kepemimpinan Soeharto.

Baca Selengkapnya

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

25 hari lalu

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru Cibubur Ingatkan Peristiwa Ledakan Gudang Amunisi KKO Cilandak 40 Tahun Lalu

27 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru Cibubur Ingatkan Peristiwa Ledakan Gudang Amunisi KKO Cilandak 40 Tahun Lalu

Ledakan gudang peluru cibubur mengingatkan peristiwa 40 tahun lalu ledakan gudang peluru Korps Marinir Angkatan Laut, Cilandak KKO, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

31 hari lalu

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

32 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

Mantan Menteri Penerangan Era Soeharto, Alwi Dahlan Meninggal

38 hari lalu

Mantan Menteri Penerangan Era Soeharto, Alwi Dahlan Meninggal

Mantan Menteri Penerangan Alwi Dahlan meninggal pada hari ini pukul 08.15 WIB. Jenazah rencananya akan dimakamkan di San Diego, Karawang.

Baca Selengkapnya